Jumat 15 Mar 2019 12:18 WIB

Meski Surplus, Nilai Ekspor Menurun

Komoditas buah, seperti jeruk Mandarin, pir, dan lain-lainnya itu berkurang impornya.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto seusai pelantikan Kepala BPS yang baru di Gedung Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Kamis (15/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto seusai pelantikan Kepala BPS yang baru di Gedung Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Kamis (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Indonesia pada Februari 2019 mencapai 12,20 miliar atau turun sebesar 18,61 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan nilai impor yang ada didominasi oleh penurunan jumlah konsumsi. Di saat bersamaan, nilai ekspor juga terpantau menurun.

“Komoditas buah, seperti jeruk Mandarin, pir, dan lain-lainnya itu berkurang (impornya). Ada juga di sektor bahan baku dan barang modal ikut menurun drastis,” kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto kepada wartawan, di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (15/3).

Dia menjelaskan, menurunnya nilai impor disebabkan oleh beberapa faktor antara lain selisih jumlah hari dalam bulan Februari yang lebih sedikit dari bulan lainnya, pengendalian kebijakan impor oleh pemerintah untuk berbagai komoditas bahan baku, hingga hampir rampungnya sejumlah proyek infrastruktur di tanah air.

Menurutnya, pengaruh hampir rampungnya proyek infrastruktur memungkinkan pengadaan barang modal impor yang ada tidak terlalu mengarah ke yang arah-arah besar. Kendati demikian dia menegaskan, faktor tersebut bukan satu-satunya pengaruh yang menyebabkan penurunan impor pada Februari ini.

Meski nilai impor mengalami penurunan, BPS juga mencatat, nilai ekspor juga mengalami penurunan. Nilai ekspor pada Februari tercatat mencapai 12,53 miliar dolar As atau mengalami penurunan sebesar 10,03 persen dari bulan Januari yang mencapai 12,69 miliar dolar AS. Demikian juga dibanding Februari 2018 yang menurun 11,33 persen.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari ke Februari 2019 mencapai 26,46 miliar dolar AS atau menurun 7,76 persen dibanding periode yang  sama pada tahun 2018. Adapun ekspor nonmigas mencapai 24,14 miliar dolar AS atau menurun sebesar 7,07 persen

Menurut Kecuk, penurunan nilai ekspor tersebut dipengaruhi beberapa faktor antara lain penurunan beberapa harga komoditas ekspor unggulan seperti sawit dan batubara di tingkat global, serta adanya iklim perekonomian yang lesu di tingkat global.

“Jadi Februari ini, neraca dagang kita surplus. Akan tetapi, ekspornya juga menurun,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement