REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pengguna jasa transportasi udara di Bandara Soekarno-Hatta mengaku lebih merasa aman dari bayang-bayang kemungkinan kecelakaan yang bisa menimpa mereka. Hal ini desebabkan oleh respons cepat pihak terkait yang melarang sementara penerbangan Boeing 737 MAX 8.
"Khawatir ada, apalagi setelah tahu kemarin ada kecelakaan juga di Etiopia yang jenis pesawatnya dipakai juga buat rute domestik di indonesia," ujar salah seorang pengguna transportasi udara di Soekarno-Hatta, Muhammad Iqbal, Kamis (14/3).
Menurut dia, kebijakan pelarangan terbang pesawat jenis itu mengurangi ketakutan penumpang dari bayangan kecelakaan. Apalagi, pesawat dengan jenis yang sama menjadi kendaraan yang menewaskan ratusan penumpang di Karawang, Oktober lalu.
Menurut Iqbal yang ternyata juga merupakan seorang manajer di salah satu perusahaan biro umrah, kekhawatiran terhadap maskapai yang menggunakan Boeing 737 MAX 8 ini biasanya dirasakan penumpang pesawat rute domestik dengan tujuan untuk berlibur atau jalan-jalan. "Kalau pakai Lion yang tujuannya umrah, biasanya para jamaah itu sudah pasrah karena kan tujuannya ibadah, jadi enggak ada keluhan," ujarnya.
Seperti diketahui, Boeing 737 MAX 8 juga dipakai maskapai Lion Air pada rute internasional. Penerbangan internasional digunakan untuk mengangkut penumpang dengan tujuan umrah dan Cina.
Beberapa kali Iqbal mengakui, perusahaannya bekerja sama dengan Lion air untuk mengangkut jamaahnya pergi umrah. Selama ini, belum pernah ada keluhan masalah pesawat yang dirasakan jamaahnya. Ditambah lagi psikologi jamaah umrah yang sudah menyiapkan lahir batinnya untuk ibadah.
Corporate Communications Strategic maskapai Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, dalam pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX 8 selama ini, Lion Air mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan penerbangan. Seluruh awak dilatih dengan baik dan pesawat dicek secara rutin.
"Lion Air melaksanakan standar operasional prosedur pengoperasian pesawat udara sesuai dengan aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, termasuk pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen pesawat, pelatihan awak pesawat," tutur Danang.