Jumat 08 Mar 2019 15:43 WIB

Liburan Nyepi Tingkatkan Okupansi Hotel di Mataram

Banyak wisatawan maupun warga Bali yang tidak Nyepi memilih pindah ke Lombok.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Suasana salah satu hotel di Senggigi, Lombok yang lengang. (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/Israr Itah
Suasana salah satu hotel di Senggigi, Lombok yang lengang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Masa liburan Nyepi pada Kamis (7/3), meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan dan okupansi kamar hotel di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Ernanda Dewobroto mengatakan periode liburan Nyepi memang kerap mendorong tingkat kunjungan wisatawan dan okupansi kamar hotel di Lombok.

Kata Ernanda, banyak wisatawan maupun masyarakat Bali yang tidak merayakan Nyepi memilih pindah ke Lombok sementara waktu. "Kalau pas hari Nyepi, lumayan (okupansi) tapi masih lebih rendah dari tahun lalu," ujar Ernanda kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Jumat (8/3).

Baca Juga

Ernanda menyebutkan rata-rata okupansi kamar hotel di Mataram saat Nyepi mencapai 50 persen atau sedikit lebih rendah dibanding periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 60 persen. "Lumayan masa rata-rata menginap yang berkisar dua hari sampai tiga hari," kata Ernanda.

Ernanda menyampaikan, rata-rata tamu yang menginap di hotel di Kota Mataram selama masa Nyepi merupakan masyarakat Bali yang tidak merayakan Nyepi. Sementara untuk wisatawan mancanegara (wisman) dari Bali biasanya memilih Pantai Senggigi dan Gili Trawangan sebagai tujuannya selama Nyepi.

"Kalau di Kota (Mataram) biasanya warga Bali yang tidak merayakan Nyepi, kalau turis asing dari Bali itu di Senggigi dan Gili Trawangan," ucap Ernanda.

Ernanda menambahkan, parade ogoh-ogoh yang digelar begitu meriah di Kota Mataram sehari sebelum Nyepi menjadi daya tarik bagi wisatawan yang diharapkan bisa mendorong percepatan pemulihan sektor pariwisata Lombok pascagempa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement