Kamis 07 Mar 2019 17:36 WIB

Lahan Padi Terdampak Banjir Jatim di Bawah Satu Persen

Secara keseluruhan tanaman padi di wilayah tersebut masih aman.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani membawa padi menggunakan terpal saat panen di persawahan yang terendam banjir Desa Gondoharum, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (31/1/2019).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Petani membawa padi menggunakan terpal saat panen di persawahan yang terendam banjir Desa Gondoharum, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (31/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo mengatakan, lahan pertanian yang terdampak banjir di wilayah tersebut masih di bawah satu persen. Artinya, meskipun lahan pertanian di beberapa wilayah di Jatim terendam banjir, secara keseluruhan tanaman padi di wilayah tersebut masih aman.

Hadi memaparkan, data perkembangan luas tanam padi pada musim penghujan 2018/2019 (Oktober-Februari 2019) mencapai 1.128.285 hektare. Dari luas tanam tesebut, diprakirakan luas panen padi pada Januari hingga April 2019 seluas 1.026.083 hektar. Artinya, secara keseluruhan tanaman padi di Jatim masih aman. Selain itu, Pemprov juga masih memiliki cadangan pangan untuk musim ini.

Baca Juga

"Iya memang Matarman dominan pertanian padi, tapi untuk keseluruhan padi di Jatim masih aman. Karena masih di bawah 1 persen kalau dijumlahkan dengan seluruh areal sawah pertanaian di Jatim seluas 1,1 juta hektar," ujar Hadi dikonfirmasi Kamis (7/3).

Hadi mengatakan, formulasi recovery pertanian pascabanjir akan tetap dilakukan. Bagi petani yang ikut asuransi Jasindo akan mendapat ganti rugi Rp 6 juta per hektare. Lalu, bagi petani yang tidak ikut asuransi, akan disiapkan subsidi benih padi untuk menanam kembali.

"Untuk recovery pertanian terdampak, sepanjang petani itu ikut asuransi maka akan diganti oleh Asuransi Jasindo perhektar Rp 6 juta. Untuk bantuan benih bagi petani, tergantung Pemda setempat yang mengajukan bantuan benih ke Provinsi," ujar Hadi.

Hadi mengimbau, para petani yang tanaman padinya terdampak banjir agar segera melaporkan ke Dinas Pertanian setempat supaya mendapat bantuan benih. "Bagi mereka yang lahannya terdampak, tolong segera melaporkan ke Dinas Pertanian, agar diberikan bantuan benih segera," kata Hadi.

Masih dalam upaya membantu petani untuk recovery pascabanjir ini, kata Hadi, Dinas Pertanian Jatim juga menyiapkan advokasi pembasmian hama secara gratis. Dinas Pertanian melalui UPT akan menerjunkan tenaga pembasmi hama tanaman selepas banjir.

"Karena selepas dampak banjir pasti ada saja hama. Kami berikan cuma-cuma advokasi tenaga di lapangan ini," ujar Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement