Kamis 28 Feb 2019 22:15 WIB

BUMN Tingkatkan Sinergi dan Efisiensi

BUMN karya saat ini belum terbentuk sinergi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) meninjau barang kebutuhan pokok di Pasar Pelemgading, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2/2019).
Foto: ANTARAFOTO
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) meninjau barang kebutuhan pokok di Pasar Pelemgading, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN, Rini Soemarno meminta kepada seluruh jajaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bisa meningkatkan efisiensi dan sinergi pada 2019 ini. Ia mengatakan sinergi yang sudah terjalin saat ini sudah cukup baik, meski masih harus ditingkatkan.

Ia merinci seperti soal BUMN karya yang saat ini belum terbentuk sinergi. Rini berharap holding dan sinergi yang sudah terbentuk di sektor lain bisa segera dicontoh oleh sektor karya.

"Sinergi harus lebih dtingkatkan. Holding juga harus jalan. Supaya efsiensi keuangan dan operasional bisa berjalan baik. Contoh, karya-karya, setiap perusahaan bikin properti, ngapain kan? Kalau sudah ada holdingnisasi karya ini akan lebih baik dan slim," ujar Rini saat membuka Rapat Koordinasi BUMN di JCC, Kamis (28/2).

Rini juga menjelaskan langkah sinergi dan efisien perlu ditingkatkan pada tahun ini. Ia mengatakan masih banyak tugas dan proyek yang berdampak untuk masyarakat yang harus segera diselesaikan. Ia berharap para BUMN bisa menyelesaikan proyek proyek yang sudah berjalan.

"Saya tekankan untuk terus kerja dan lebih baik lagi. BUMN harus bisa mendorong terbentuknya semua infrastruktur yang dibutuhkan. Selain untuk masyarakat hal ini juga untuk meningkatkan nilai investasi di dalam negeri," ujar Rini.

Tak hanya efisiensi dan sinergi, di tahun 2019 ini Rini mentargetkan BUMN bisa mendapatkan pendapatan sebesar Rp 200 triliun. Hal ini ia optimistis bisa tercapai mengingat pada 2018 kemarin prognosa pendapatan sebesar Rp 188 triliun.

"Prognosa akhir 2018 sih besarannya 188 triliun. Tahun ini kita targetkan 200 triliun," ujar Rini.

Selain itu, untuk deviden sendiri kata Rini 2019 akan jauh lebih besar dibandingkan 2018 kemarin. Di 2018, kata Rini deviden total dari BUMN kepada pemerintah sebesar Rp 432 triliun.

"Total jadi yang kita 2018 yang kita apa setorkan ke kas negara dari pajak PNBP sama deviden itu 432 trliun. Tahun ini harus lebih baik lagi," ujar Rini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement