Kamis 28 Feb 2019 19:22 WIB

Partai Buruh Buka Kemungkinan Referendum Kedua Brexit

Anggota kongres Inggris belum juga bersepakat dengan usulan Theresa May.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Brexit terancam gagal
Foto: Republika
Brexit terancam gagal

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ketua Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn mendukung referendum Brexit kedua setelah parlemen kembali mengalahkan kesepakatan yang diajukan Perdana Menteri Theresa May. Inggris kini hanya memiliki 29 hari lagi untuk meninggalkan Uni Eropa.

Tapi para pemimpin dua partai terbesar di Inggris belum berhasil menyepakati apa saja yang harus disetujui dengan Uni Eropa.

Baca Juga

Corbyn yang menentang masuknya Inggris ke Uni Eropa pada 1975 memberikan dukungan pada referendum kedua. Ia mengatakan mendorong rencana alternatif.

"Setelah pemungutan suara (di parlemen) malam ini, kami akan terus  mendorong hubungan ekonomi yang baik berdasarkan rencana alternatif kami yang bagus atau pemilihan umum," kata Corbyn, Kamis (28/2).

Untuk pertama kalinya salah satu dari dua partai utama di Inggris memberikan kemungkinan untuk menggelar referendum kedua sejak referendum pertama pada tahun 2016 lalu. Referendum kedua akan memberikan kesempatan kepada rakyat Inggris untuk berubah pikiran.

 

"Kami juga akan mendukung pilihan publik demi mencegah Brexit-nya Partai Konservatif atau bencana tanpa kesepakatan atau no-deal," kata Corbyn.

Orang terkuat nomor dua di Partai Buruh, John McDonnel mengatakan partainya akan segera meminta diadakan referendum kedua setelah May membawa kembali kesepakatan ke parlemen.

Menteri Brexit Steve Barclay mengatakan belum ada konsensus di parlemen untuk menggelar referendum kedua atau pertanyaan yang akan dilempar ke publik.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Uni Eropa akan setuju untuk memperpanjang tenggat waktu Brexit. Tapi hanya jika Inggris memberikan alasan yang jelas.

Anggota parlemen Inggris mendukung amandemen yang diajukan anggota Partai Buruh Yvette Copper dengan perbandingan 502-20. Hanya 20 orang dari partai Konservatif yang mendukung kesepakatan May dan 80 suara abstain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement