Kamis 28 Feb 2019 18:27 WIB

Kementan Lepas Ekspor 25 Ton Kubis Berastagi ke Malaysia

Kubis Berastagi merupakan komoditas hortikultura terbesar penyumbang ekspor Sumut.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Gita Amanda
Kubis
Foto: pixabay
Kubis

REPUBLIKA.CO.ID, BERASTAGI -- Sebanyak 25 ton kubis asal Berastagi diekspor ke Malaysia. Dari 147 jenis produk pertanian unggulan ekspor asal Sumatera Utara(Sumut) kubis Berastagi merupakan komoditas hortikultura terbesar penyumbang jumlah ekspor.

"Hingga saat ini ada lima negara tujuan ekspor kubis asal Berastagi yakni Taiwan, Malaysia, Jepang, Singapura, Korea Selatan," kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil saat melepas ekspor 25 ton kubis ke Malaysia melalui Pelabuhan Belawan, Kamis (28/2).

Baca Juga

Berdasarkan data statistik Karantina Belawan, ekspor kubis yang keluar dari pelabuhan Belawan selama lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Namun tidak di tahun ketiga yang mengalami penurunan. Hal ini karena kondisi alam pascaerupsi Sinabung. 

Di tahun pertama yakni 2012, ekspor kubis sebesar 11,7 ton dengan nilai Rp 35 miliar, tahun 2013 sebesar 13 ton dengan nilai Rp 39,4 miliar, tahun 2014 sebesar 8.933 ton dengan nilai Rp 2,6 triliun, tahun 2015 sekitar 17 ribu ton dengan nilai Rp 5,1 triliun, pada 2016 sebesar 32.680 ton dengan nilai Rp 9,8 triliun.

Namun pada 2017 dan 2018 volume ekspor komoditas ini mengalami penurunan yakni 2017 hanya sebesar 18.459 ton dengan nilai Rp 5,5 triliun dan 2018 sebesar 15.228 ton dengan nilai Rp 4,6 triliun

"Penurunan selama dua tahun terakhir ini disebabkan semakin ketatnya persyaratan keamanan pangan dari negara tujuan ekspor, terutama Jepang, Korea Selatan dan Singapura yang memiliki standar syarat keamanan pangan yang cukup tinggi," jelas Jamil.

Untuk mengatasi hal ini, di awal tahun 2019 pihaknya melakukan pendampingan kepada para eksportir guna memenuhi persyaratan ekspor. Termasuk kepada petani kubis di Brastagi, Kabupaten Karo ini, melalui Karantina Belawan dilakukan mitigasi Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) melalui inline inspection.

Pendampingan mulai dari pertanaman kemudian penanganan pascapanen sampai ke pengangkutan. Agar sesuai dengan persyaratan negara tujuan ekspor. 

"Penerapan inline inspection InsyaAllah dapat menjadi solusi untuk kembali meningkatkan volume ekspor kubis asal Sumatera Utara," ungkap dia.

Selain kubis, 19 produk lainnya juga diekspor dengan total nilai Rp 272,16 miliar. Kepala Karantina Belawan Bambang Haryanto mengatakan, ke-19 produk itu adalah kopi biji, sayuran, kayu manis, pinang biji, karet lempengan, karet lembaran, nipah, lidi, getah pinus, gambir, minyak sawit, kelapa parut, kayu oak putih, kayu karet, ekaliptus sawn timber, teh, kayu olahan, silver prills atau Palmitic Acid dan produk daging.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement