Kamis 28 Feb 2019 15:21 WIB

Bank NTB Syariah Fasilitasi Program Rumah Bagi MBR

Rumah menjadi kebutuhan utama masyarakat.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Perumahan (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perumahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Bank NTB Syariah memfasilitasi program rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo mengatakan, rumah menjadi kebutuhan utama masyarakat.

Kukuh menjelaskan, salah satu upaya pemerintah dengan program KPR Sejahtera FLPP merupakan komitmen dalam melaksanakan program subsidi pemerintah untuk menyediakan pembiayaan pemilikan rumah tinggal dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Juga

"Tentunya, Bank NTB Syariah sebagai bank daerah mempunyai tugas penting dan strategis, yaitu memberi kemudahan dalam membeli rumah bagi masyarakat NTB," ungkap Kukuh.

Direktur Keuangan dan Operasional Bank BNI Syariah Wahyu Avianto mengatakan, BNI Syariah dan Bank NTB Syariah bersinergi dalam menerbitkan kartu pembiayaan, Hasanah Bank NTB Syariah Card. Wahyu menyatakan, Hasanah Bank NTB Syariah Card sebagai kartu pembiayaan yang didesain khusus untuk pegawai dan nasabah Bank NTB Syariah.

"Hasanah Bank NTB Syariah Card diharapkan dapat mendukung tujuan dari Bank NTB Syariah untuk meningkatkan perekonomian daerah di NTB," kata Wahyu.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian PUPR, Eko Heripoerwanto, menyampaikan, program satu juta rumah telah dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir.

"Ini merupakan gerakan bersama pemda, perbankan, masyarakat untuk menciptakan hunian yang nyaman bagi MBR," ucap Eko.

Eko menambahkan, Kementerian PUPR telah menyiapkan fasilitas untuk masyarakat berpenghasilan rendah, meliputi subsidi perumahan, subsidi bantuan uang muka, pembebasan PPN, hingga penurunan PPH. Eko juga mengajak seluruh pemangku kepentingan bersama-sama menyukseskan program satu juta rumah.

"Tahun ini target penyaluran rumah subsidi sebanyak 2.000 unit," kata Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement