Kamis 28 Feb 2019 09:18 WIB

AP I Sebut Pergerakan Penumpang di Adisutjipto Belum Normal

Pada kondisi normal, penumpang mencapai 23 ribu orang.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Friska Yolanda
Suasana bandara Adisucipto
Foto: Ilham Bintang
Suasana bandara Adisucipto

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Angkasa Pura I Yogyakarta mengaku masih terjadi penurunan jumlah penumpang di Bandara International Adisutjipto Yogyakarta. Penurunan ini dirasakan sejak Januari hingga Februari 2019. 

General Manager PT Angkasa Pura I Yogyakarta Agus Pandu Purnama mengatakan, jumlah penumpang saat ini belum dikategorikan normal. Sebab, ada penurunan yang cukup signifikan terhitung sejak Januari kemarin. 

Baca Juga

Namun, pada Februari terjadi kenaikan jumlah penumpang. Walaupun belum bisa dikatakan normal seperti hari biasa. "Kalau normal, belum karena ini masih low season. Tapi dibandingkan Januari, Februari ini ada peningkatan. Tapi kalau dibandingkan dengan harian yang normalnya, (saat ini) kita masih di bawah," kata Pandu di Bandara International Adisutjipto, Rabu (27/2). 

Pada saat kondisi normal, rata-rata jumlah penumpang mencapai 23 ribu penumpang. Namun, saat terjadinya low season seperti saat ini, hanya mencapai rata-rata 19 ribu penumpang per harinya.  

Penurunan tidak hanya terjadi terhadap jumlah penumpang. Jumlah penerbangan pun turut mengalami penurunan. 

Ia menjelaskan, pada Februari terjadi peningkatan jumlah penumpang sebesar 3,7 persen dibanding Januari. Sementara, jumlah penerbangan mulai naik hingga 4,8 persen pada Februari dibanding Januari. 

"Kemarin cancel flight itu sekitar 1.046 dalam satu bulan (di Januari). Sekarang (Februari) ini tidak menyentuh 700 lah untuk cancel flight dalam satu bulan," tambah Pandu. 

Walaupun begitu, ia optimistis angka ini akan terus meningkat di bulan berikutnya. Baik jumlah penumpang maupun jumlah penerbangan. 

"Kita sudah punya segmen sendiri. Kalau untuk transportasi udara ini tidak bisa kita hindari karena faktor kecepatan. Dan ini menjadi pilihan masyarakat pengguna bandara dibandingkan transportasi lain " ujar Pandu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement