Rabu 27 Feb 2019 22:53 WIB

Amartha Raih Penghargaan Indonesia Digital Innovation Award

Proses penilaian oleh Digital Innovation Award 2019 berdasarkan riset.

Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (tengah) saat menerima penghargaan Indonesia Digital Innovation Award 2019.
Foto: Amartha
Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (tengah) saat menerima penghargaan Indonesia Digital Innovation Award 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amartha meraih penghargaan Indonesia Digital Innovation Award 2019 dalam kategori Financial Technology sebagai perusahaan fintech yang inovatif dalam mewujudkan inklusi keuangan. Perusahaan fintech peer to peer lending yang fokus dalam menyalurkan pembiayaan modal kepada pelaku usaha mikro perempuan di desa ini menyambut baik penghargaan yang digelar Warta Ekonomi tersebut.

“Kerja keras yang kami lakukan tak terlepas dari peran para pendana di kota dan pelaku usaha mikro Amartha yang berada di desa. Kami ucapkan terima kasih atas penghargaan ini. Kami akan terus memberikan pelayanan terbaik untuk para pelaku usaha mikro di desa agar bisa lebih sejahtera dan pendana di perkotaan untuk bersama-sama mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia,” kata Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra di Jakarta, baru-baru ini.

Baca Juga

Proses penilaian oleh Digital Innovation Award 2019, Warta Ekonomi berdasarkan riset yang dilakukan pada Desember 2018-Januari 2019. Tim analis melakukan survei kualitatif dengan data sekunder dari publikasi resmi perusahaan maupun lembaga pemerintahan seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan serta media monitoring dari 40 media online nasional pada Januari-Desember 2018.

Pria yang akrab disapa Taufan ini telah menerima penghargaan tersebut dari Muhamad Ihsan selaku CEO & Chief Editor Warta Ekonomi dan Fadel Muhammad selaku Founder & Preskom Warta Ekonomi di Balai Kartini, Jakarta, akhir pekan lalu. Taufan mengatakan penghargaan ini akan memacu semangat Amartha untuk memberikan yang terbaik dalam mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia.

Sebagai perusahaan fintech lending yang fokus untuk pembiayaan modal kepada pelaku usaha mikro perempuan, Amartha telah memberdayakan pelaku usaha sebanyak 197 ribu orang yang tersebar di pulau Jawa. Amartha, jelas Taufan, memiliki misi untuk memberdayakan perempuan di berbagai pelosok Tanah Air agar memiliki kesetaraan terhadap akses layanan keuangan, memperoleh pelatihan mengelola ekonomi rumah tangga dan modal terjangkau, sekaligus menikmati kemajuan teknologi.

“Amartha mendukung pembiayaan bagi pengusaha mikro perempuan tangguh untuk sektor produktif, seperti perdagangan, pertanian dan peternakan serta industri rumah tangga,”ujarnya seperti dalam siaran pers.

Amartha, lanjut Taufan, sebagai fintech terpercaya dan aman mengedepankan Sustainable Development Goals (pembangunan berkelanjutan) dari PBB melalui pilar pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan dan pengurangan ketimpangan pendapatan di pedesaan.

Menurut Bank Indonesia, 99,9 persen pelaku usaha UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Karena itu, Pemerintah berusaha untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat menjadi 75 persen di tahun 2019 dari 69 persen pada 2017.

Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mendukung fintech lending dalam meningkatkan inklusi keuangan tersebut. Namun, pinjaman fintech masih didominasi oleh masyarakat di Pulau Jawa. Menurut OJK, pada akhir September 2018, pinjaman fintech lending masih didominasi di pulau Jawa sebesar Rp

11,57 triliun.

Sementara itu, di luar pulau Jawa sebesar Rp 2,27 triliun. Karena itu, Amartha mulai melirik potensi di luar Pulau Jawa. Dalam waktu dekat, perusahaan yang berawal dari microfinance ini akan melebarkan sayap ke luar Pulau Jawa pada 2019.

“Amartha telah menjangkau di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Tahun ini, kami berencana menjangkau di luar Pulau Jawa,” tutup Taufan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement