Selasa 26 Feb 2019 23:27 WIB

Pemerintah Serap Dana Rp 22 Triliun dari Lelang SUN

Dana Rp 22 Triliun dari Lelang SUN digunakan untuk pembiayaan dalam APBN

Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana Rp 22 triliun dari lelang enam seri Surat Utang Negara (SUN). Hal ini untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan total penawaran masuk Rp 93,9 triliun.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa (26/2), menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp 15 triliun.

Baca Juga

Untuk seri SPN03190527, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,79 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 27 Mei 2019 ini mencapai Rp 6,1 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,79 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,98 persen.

Untuk seri SPN12200213, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,0725 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 13 Februari 2020 ini mencapai Rp 5,61 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 6,00 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,85 persen.

Untuk seri FR0077, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,62091 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini mencapai Rp 39,71 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,125 persen ini mencapai 7,62 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,9 persen.

Untuk seri FR0078, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 6,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,8254 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2029 ini mencapai Rp 22,54 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 7,8 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,03 persen.

Untuk seri FR0068, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 5,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,15998 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp 12,9 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,13 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,32 persen.

Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 4,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,26156 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp 7,04 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,22 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,0 persen. Sebelumnya, pada lelang tujuh seri SUN pada Selasa (12/2), pemerintah menyerap dana sebesar Rp 25 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp 66,35 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement