REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara berkomitmen berperan aktif dalam mendorong ketahanan energi melalui program green diesel B20-B100. Caranya, adalah dengan memaksimalkan sinergi dengan BUMN bidang energi.
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN Holding) Dolly P Pulungan mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada pengembangan komoditas perkebunan strategis nasional yaitu kelapa sawit, karet, gula, teh, kopi dan kakao. Terutama mengembangkan industri hilir berbasis komoditas utama.
Pengembangan ini juga untuk menjawab kebutuhan nasional terutama biofuel/ green diesel melalui kerja sama Pertamina dengan menyediakan bahan baku CPO 1,2 juta ton sedangkan sisanya 1,1 juta ton akan diekspor untuk menambah devisa negara.
Ia mengatakan, saat ini perseroan sedang menjalankan proses transformasi untuk menjadi perusahaan perkebunan nasional yang berkontribusi bagi negara. Sesuai rencana jangka panjang pada 2022 ditargetkan memberikan kontribusi PDB sebesar Rp 80 triliun.
"Kami yakin akan menghasilkan kinerja keuangan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan karyawan dan perekonomian masyarakat disekitar perkebunan," katanya dalam acara Lokakarya Nasional Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSPBUN) melalui siaran pers.
Menteri BUMN Rini Soemarno yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, sangat mendukung program digitalisasi 4.0 untuk operasional perkebunan nusantara. "Kita sebagai pemilik perkebunan Indonesia harus memaksimalkan digitalisai 4.0, khususnya kalangan milenial untuk terus meningkatkan performa perkebunan indonesia," ujar dia.
Melalui kegiatan Lokakarya Nasional Federasi Serikat Pekerha Perkebunan Nusantara (FSPBUN) seluruh stakeholder Holding Perkebunan diharapkan memperoleh masukan dari para narasumber yang berkompeten bagi kemajuan dan peningkatan kinerja PT Perkebunan Nusantara serta anak usaha.