Jumat 22 Feb 2019 15:34 WIB

Luhut: Presiden tak Pernah Deal Macam-Macam dengan Freeport

Pertemuan Jokowi dan bos Freeport dinilai biasa.

Luhut Binsar Pandjaitan: Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan materi saat menjadi pembicara pada Diplomasi Maritim Indonesia di Jakarta, Jumat (22/2/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Luhut Binsar Pandjaitan: Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan materi saat menjadi pembicara pada Diplomasi Maritim Indonesia di Jakarta, Jumat (22/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, Presiden Joko Widodo tidak punya kesepakatan atau deal tertentu dengan Freeport.

Hal itu disampaikan Luhut menanggapi isu soal pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Executive Chairman Freeport McMoRan James Robert Moffett.

Baca Juga

"Presiden itu tidak pernah ada deal macam-macam. Deal-nya dia selalu dalam koridor kepentingan nasional," katanya dalam Lecture Series on Indonesia's Maritime Diplomacy: The Current Challenges di CSIS Jakarta, Jumat (22/2).

photo
Presiden Joko Widodo (tengah) berjabat tangan dengan CEO Freeport McMoRan Richard Adkerson (kedua kanan) disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri), Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kiri) dan Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin seusai memberikan keterangan terkait pelunasan divestasi PT Freeport Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Menurut Luhut, Jokowi memang pernah beberapa kali bertemu Moffet. Namun, ia menilai pertemuan itu bersifat biasa dan tak perlu dipermasalahkan. "Bertemu Presiden kan sering juga. Saya juga sering bertemu Moffet. Enggak ada masalah," katanya.

Isu mengenai pertemuan Jokowi dengan Moffet disampaikan oleh mantan Menteri ESDM Sudirman Said.

Sudirman Said yang menyebutkan bahwa ada pertemuan khusus dengan Freeport dengan Presiden Jokowi untuk berunding membicarakan perpanjangan kontrak Freeport.

Menurut penyampaian Sudirman Said  terdapat draft kontrak yang kurang lebih isinya adalah perpanjangan Freeport yang poin-poinnya banyak merugikan pihak Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement