Kamis 21 Feb 2019 17:03 WIB

PGN akan Bangun 4,7 Juta Sambungan Gas Baru Hingga 2025

Infrastruktur gas bumi PGN dibangun tidak dengan APBN.

Teknisi PGN memeriksa aliran pipa gas (ilustrasi).
Foto: pgn
Teknisi PGN memeriksa aliran pipa gas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Gas Negara (PGN) siap mengemban tugas memperluas pemanfaatan gas bumi dengan membangun infrastruktur gas. PGN telah menyiapkan proposal untuk program pengembangan Jargas tersebut.

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengatakan proposal itu sesuai  target tambahan sebanyak 4,7 juta sambungan baru sampai dengan tahun 2025. Dia menjelaskan hal tersebut telah disesuaikan dengan rencana Kementerian ESDM.

Baca Juga

“Di dalamnya sudah ada penjelasan  detil dengan rincian lokasi-lokasi yang akan kami pasang pipa jargas,” ucap dia.

Sejumlah proyek infrastruktur sedang digarap PGN, mulai dari proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km. Selain itu, PGN juga sedang menggarap proyek pipa di Purwakarta-Subang dan Jargas Kota di Dumai, Karawang, Purwakarta, Cirebon, Bojonegoro, Lamongan, Pasuruan, Probolinggo, Kutai Kartanegara, Banggai, Aceh Utara, Palembang, Jambi, Depok, Bekasi, Kabupaten Mojokerto, Kota Mijokerto dan Kabupaten Wajo.

"PGN terus berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional, walau di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik," kata Rachmat.

Selain proyek infrastruktur pipa gas, PGN fokus mengembangkan infrastruktur jaringan gas rumah tangga (jargas), sesuai amanah Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Pendristribusian Gas Bumi melalui Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil.

"Investasi infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun PGN hampir seluruhnya tidak mengandalkan APBN, sehingga tidak membebani negara. PGN terus berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi dengan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah," ujar Rachmat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement