REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) resmi melakukan kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I-IV (Persero), Senin (18/2). Dalam kerja sama tersebut, Pertamina memberdayakan aset pelabuhan Pelindo I-IV untuk mendistribusikan energi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang menghadiri penandatanganan tersebut memastikan produk BBM hingga pelumas seua prosesnya melalui pelabuhan yang dikelola Pelindo I-IV. “Dengan begitu nantinya ini kita lebih efisien,” kata Rini di Gedung Kementerian BUMN, Senin (18/2).
Dengan begitu, Rini memastikan nantinya Pertamina yang selama ini juga memiliki pelabuhan sendiri juga akan dikelola oleh Pelindo I-IV. Rini menilai, untuk persoalan pelabuhan maka Pelindo I-IV yang lebih ahli ketimbang Pertamina.
Sementara Pertamina, menurut Rini ahlinya untuk mengelola minyak dari hulu sampai hilir, sehingga berbeda dengan Pelindo I-IV. “Tapi kalau pengelolaan pelabuhan ya Pelindo yang lebih ahli. Ini kenapa sinergi ini harus terjadi,” tutur Rini.
Selain itu, Rini menuturkan pada dasarnya proses bisnis Pertamina dan Pelindo saling beririsan. Dia mengatakan, Pertamina dan Pelindo memiliki sumber daya, baik aset maupun unit kerja yang bisa disinergikan dan saling dimanfaatkan bersama.
Untuk itu, Rini mengharapkan, pada akhirnya kerja sama tersebut dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Selain itu juga menciptakan efisiensi yang signifikan bagi operasional Pertamina dan Pelindo I-IV.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menambahkan kerja sama tersebut dilakukan untuk membangun kekuatan bisnis yang lebih kokoh, efektif, dan efisien. Nicke menuturkan Pertamina harus memastikan ketersediaan dan ketahanan energi di setiap pelabuhan di seluruh Indonesia.
Terlebih menurut Nicke selama ini Pertamina juga memiliki pelabuhan. “Jadi Pertamina juga mengelola pelabuhan. Seumpamanya seperti di Kalimantan ada 167 pelabuhan dikelola Pertamina,” tutur Nicke. Lalu selanjutnya secara bertahap akan dikelola Pelindo I-IV.