REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Gas Negara (PGN) sedang fokus menggarap distribusi dan operasi midstream hingga downstream gas bersama Pertagas. Untuk itu PGN mengkaji beberapa opsi salah satunya melepas anak usaha yang bergerak pada hulu migas, Saka Energi.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menuturkan, sampai saat ini memang perusahaan sedang melakukan kajian-kajian terkait pelepasan Saka Energi. Ia mengatakan, opsi pengambilalihan Saka Energi pun bisa bermacam-macam.
"Opsinya bisa saja seperti PGN sama Pertagas, atau PGN dengan Pertamina inbreng, bisa saja itu mekanisme pihak ketiga misalnya. Kami belum tahu pasti opsinya, karena masih terbuka dan ini kami kaji terus," ujar Rachmat, Sabtu (16/2) lalu.
Ia menjelaskan, pun apabila nantinya Saka tetap berada di PGN atau berada di Pertamina, maka bisa saja, Pertamina sebagai induk holding akan membuat subholding baru sesuai spesifikasi anak-anak usaha Pertamina.
"Sebagian besar nanti di Pertamina modelnya juga subholding-subholding, jadi mungkin yang sektor upstream (hulu) akan dikumpulin, dan mungkin Saka Energi bisa saja ke sana (sub-holding hulu)," ujar Rachmat.