Sabtu 16 Feb 2019 15:39 WIB

Start Up Milenial Berkiprah di Kancah Internasional

Milenial yang berwirausaha akan membantu dalam penyerapan tenaga kerja.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, saat menjadi pembicara di acara bincang santai Generasi #01 Indonesia di gedung Graha Nanang Masum, Jalan Arcamanik, Kota Bandung, Jumat petang (15/2).
Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, saat menjadi pembicara di acara bincang santai Generasi #01 Indonesia di gedung Graha Nanang Masum, Jalan Arcamanik, Kota Bandung, Jumat petang (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Generasi milenial keberadaanya saat ini sangat penting karena masa depan bangsa ada pada mereka. Oleh karena itu, seluruh aktivitas milenial perlu didukung terutama yang melahirkan bidang usaha.

"Perubahan teknologi begitu cepat, yang mampu mengikuti hanya kalangan milenial yang merupakan para calon pemimpin bangsa," ujar Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani,  usai bincang santai Generasi #01 Indonesia di gedung Graha Nanang Masum, Jalan Arcamanik, Kota Bandung, Jumat petang (15/2).

Menurut Rosan, pemerintah wajib menyediakan regulasi/kebijakan, akses pasar, permodalan serta eksositem untuk mendukung milenial tumbuh dan berkembang. Hal ini sangat penting, karena milenial yang berwirausaha akan membantu dalam penyerapan tenaga kerja. Apalagi, para start up milenial di Indonesia mulai berani berkiprah di dunia internasional. 

"Tercatat hingga kini sudah ada 4 start up dengan nilai Unicorn (lebih dari 1 juta dollar)," katanya.

Generasi milenial, kata dia, akan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Lapangan pekerjaan baru, selalu dibutuhkan karena ada sebanyak 1,8 juta para pencari kerja setiap tahunnya. "Namun yang tersedia hanya sekitar 500 ribu lowongan setiap tahunnya," kata Rosan.

Rosan menilai, kinerja Joko Widodo selama ini sangat mendukung para milenial dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat digital di Asia. Hal ini terlihat  dari kebijakan maupun dukungan secara pribadi.

"Ada karya anak bangsa, beliau (Jokowi) selalu hadir dan memberikan atensi luar biasa. Di masa kepemimpinannya, lahir Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)," katanya.

Selain itu, upaya Jokowi yang menggenjot infrastruktur sudah sangat tepat. Karena pembangunan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lainnya.

Tidak hanya itu, kata dia, Jokowi juga memprioritaskan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) atau human capital dengan alokasi anggaran hingga Rp500 triliun. Hal ini sangat penting untuk melahirkan pembangunan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Pembangunan manusia, kata Rosan, juga sejalan dengan upaya mengoptimalkan peluang bonus demografi Indonesia dimana penduduk usia produktif akan lebih banyak. Bonus demografi, perlu dimanfaatkan secara komprehensif, terstruktur dan terukur. 

Presiden, kata dia, sangat memahami hal tersebut dan arahnya sudah jelas. "Kami bersama kawan pengusaha lainnya akan ikut memastikan agar kebijakan pemerintah berjalan dengan benar," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement