Jumat 15 Feb 2019 19:27 WIB

Ekspor dan Impor Komoditas di Lampung Naik

Dari lima golongan, empat mengalami kenaikan.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Kopi Lampung (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Kopi Lampung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG – Terjadi kenaikan sebesar 3,59 persen nilai total ekspor lima komoditas unggulan di Lampung pada Januari 2019 dibandingkan Desember 2018. Sedangkan total nilai impor lima komoditas yang masuk ke Lampung juga mengalami kenaikan drastis 57,41 persen pada periode yang sama.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Yeane Irmaningrum mengatakan, nilai total ekspor Provinsi Lampung pada bulan Januari 2019 mencapai 265,42 juta dolar Amerika Serikat (AS), mengalami peningkatan sebesar  9,19 juta dolar AS atau naik 3,59 persen dibandingkan ekspor Desember 2018 yang tercatat 256,23 juta dolar AS.

Baca Juga

“Nilai ekspor Januari 2019 ini jika dibandingkan dengan Januari 2018 yang tercatat 309,14 juta dolar AS, mengalami penurunan sebesar 43,72 juta dolar AS atau turun 14,14 persen,” kata Yeane Irmaningrum pada ekspose di Kantor BPS Lampung, Jumat (15/2).

Dia memaparkan, lima golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada bulan Januari 2019 yaitu lemak dan minyak hewan/nabati; batu bara; kopi, teh, dan rempah-rempah; bubur kayu/pulp; serta olahan dari buah-buahan/sayuran.

Peningkatan ekspor Januari 2019 terhadap Desember 2018 terjadi pada empat golongan barang utama tersebut yaitu batu bara naik 90,80 persen; kopi, teh, rempah-rempah naik 19,40 persen; bubur kayu/pulp naik 145,74 persen; dan olahan dari buah-buahan/sayuran naik 16,94 persen. Adapun golongan barang utama yang mengalami penurunan hanyalah lemak dan minyak hewan/nabati yang turun 14,30 persen.

Sedangkan negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada bulan Januari 2019 yaitu ke AS yang mencapai 30,17 juta dolar AS, Tiongkok 29,16 juta dolar AS, Korea Selatan 25,57 juta dolar AS, India 24,04 juta dolar AS, dan Pakistan 21,61 juta dolar AS.  “Peranan kelimanya mencapai 49.18 persen,” katanya.

Sedangkan mengenai impor, Yeane mengatakan nilai impor Provinsi Lampung Januari 2019 mencapai 296,99 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 108,31 juta dolar AS atau naik 57,41 persen dibanding Desember 2018 yang tercatat 188,67 juta dolar AS.

“Nilai impor Januari 2019 tersebut masih lebih tinggi 65,05 juta dolar AS atau naik 28,05 persen jika dibanding Januari 2018 yang tercatat 231,93 juta dolar AS,” katanya.

Dari lima golongan barang impor utama pada Januari 2019, empat diantaranya mengalami peningkatan, yaitu masing-masing ampas/sisa industri makanan naik 94,16 persen; biji-bijian berminyak naik 481,34 persen; pupuk naik 83,68 persen dan mesin-mesin mekanik/pesawat mekanik naik 5,45 persen. Adapun golongan barang impor utama yang mengalami penurunan adalah binatang hidup yang turun sebesar 62,71 persen.

Kontribusi lima golongan barang utama terhadap total impor Provinsi Lampung pada Januari 2019 mencapai 18,96 persen, dengan rincian sebagai berikut: ampas/sisa industri makanan 7,38 persen; biji-bijian berminyak 3,80 persen; pupuk 3,52 persen; binatang hidup 2,46 persen; dan mesin-mesin/pesawat mekanik 1,80 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement