Jumat 15 Feb 2019 07:00 WIB

IPCC Anggarkan Belanja Modal untuk Perluas Teminal

Perseroan membidik perluasan terminal di Jakarta, Makassar dan Medan.

Rep: Flori Sidebang./ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) Chiefy Adi Kusmargono saat berkunjung ke Kantor Republika, Jakarta, Kamis (14/2).
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) Chiefy Adi Kusmargono saat berkunjung ke Kantor Republika, Jakarta, Kamis (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha Pelindo II, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IKT/IPCC) yang bergerak di bidang terminal kendaraan menargetkan alokasi dana belanja modal tahun ini untuk ekspansi lahan. Ekspansi untuk perluasa terminal mulai dari yang berada di Tanjung Priok, Jakarta, hingga ke beberapa daerah di Indonesia. 

Direktur Utama IPCC, Chiefy Adi K mengatakan, alokasi dana belanja tahun 2019 sebesar Rp 333 miliar. Dana tersebut akan dialokasikan untuk ekspansi di dalam terminal Tanjung Priok. Ekspansi tersebut dalam bentuk pembangunan tempat parkir vertikal sebanyak empat lantai. Masing-masing memiliki luas satu hektare.

"Tahun ini mudah-mudahan ground breaking akhir Februari untuk vertical parking," ujar Chiefy saat berkunjung ke Kantor Republika, Jakarta Selatan, Kamis (14/2). Satu hektare lahan parkir itu mampu menampung kurang lebih 600 kendaraan bermotor CBU.

Kedua, IPCC akan melakukan ekspansi bisnis di Makassar. "Kenapa di sana? Karena dari total kargo yang kita kirim ke luar daerah, 40 persennya ke Makassar, ke Medan juga, itulah yg akan kita kembangkan," paparnya.

Chiefy menuturkan, sebelumnya IPCC juga sudah melakukan ekspansi bisnis di Lampung yang aktif per 1 November 2018. Selain itu, ekspansi juga dilakukan di Pontianak per 1 Desember 2018.

photo
Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) Chiefy Adi Kusmargono saat berkunjung ke Kantor Republika, Jakarta, Kamis (14/2).

"Jadi untuk alokasi dana belanja tahun 2019 ini untuk belanja digital dan IT. Jadi fully digital car terminal," katanya. 

IPCC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang terminal kendaraan bermotor dan hampir 100 persen mengelola ekspor dan impor. Artinya, bukan hanya kendaraan bermotor dalam bentuk jadi (completely build up/CBU), perseroan juga mengelola ekspor-impor sparepart, dan kendaraan berat seperti LRT, tank, dan helikopter.

Sejauh ini, progres pengembangan lahan di Makassar dan Medan, disebutkan Chiefy masih dalam masa penjajakan atau negosiasi. "Sebelum dikembangkan, yang ada di sana saya operasikan dulu, negosiasilah," imbuhnya. 

Dari kerja sama tersebut, Chiefy menyebut ada beberapa keuntungan yang akan diterima oleh daerah tersebut. Misalnya, daerah tidak akan ada piutang. Sebab, cara pembayaran yang dilakukan IPCC adalah cash management system.

"Kedua, pendapatan mereka akan lebih besar dibanding tahun lalu. Saya jamin itu," tegasnya. 

Ketiga, ia mengajak negosiasi tarif baru dan juga investasi bersama. "Sebagian dari capex itu kemudian untuk tahap yang kedua, membeli lahan Pelindo II," tegasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement