REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rest area yang berada di bawah naungan Jasa Marga (Persero) tepatnya PT Jasa Marga Properti menyediakan khusus area untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebanyak 70 persen ruang komersil dialokasikan untuk menampung UMKM setempat.
"Jadi sebagian besar diisi oleh UMKM, sisanya ritel nonUMKM tapi lokal," kata GM Tempat Istirahat dan Pelayanan PT Jasa Marga Properti Hubby Ramdhani, Rabu (13/2).
Biaya sewa UMKM di rest area tersebut berada di angka Rp 150 hingga Rp 200 ribu per meter per bulan. Tapi saat ini didukung oleh Himbara yang menjadikan pelaku UMKM tersebut mitra binaannya. Sedangkan untuk ritel, harga sewanya mulai dari Rp 200 ribu per meter per bulan.
Namun, karena keterbatasan tempat, rest area di Tol Trans Jawa tidak bisa menampung seluruh UMKM di jalur lama. Hubby menjelaskan, untuk tahap pertama penerimaan UMKM mengutamakan pelaku usaha yang mendaftar lebih dulu untuk kemudian dikurasi. Sistem kurasi perlu dilakukan agar usaha yang ada beragam.
"Kalau sate, satu saja, batiknya satu saja," kata dia. UMKM yang menyewa tersebut merupakan penduduk sekitar untuk memberi dampak jalan tol kepada warga setempat.
Menariknya, setiap UMKM yang ada dipastikan telah mencantumkan harga baik di menu ataupun di dinding. Mereka diakui Hubby harus menerapkannya karena sudah dipersyaaratkan di UU sebagai salah satu standar pelayanan minimum. Hal ini penting guna meminimalisir tembak harga.
Selain area komersil, rest area ini juga akan menyediakan funding machine khusus untuk semua bank. Khusus dalam artian mesin isi ulang kartu elektronik tersebut tidak dipengaruhi waktu.
Selama ini banyak pengguna jalan tol kesulitan lantara adanya jam offline saat pengisian kartu elektronik.
"Kita akan siapkan, jumlahnya menyesuaikan tergantung traffic," kata dia. Mesin ini nantinya bisa melayani top up dengan kartu kredit, debit maupun tunai. Ia berharap pada April, mesin tersebut telah tersedia di rest area yang ada.
"Semoga April akan kita selesaikan, Insyaallah," ujarnya.