Selasa 12 Feb 2019 19:26 WIB

Luhut: Pemerintah Cari Solusi untuk Harga Avtur

Pertamina punya kewajiban menyalurkam avtur ke daerah terpencil.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Muhammad Hafil
Truk tangki berisi Avtur berada di dekat pesawat yang akan melakukan proses pengisian bahan bakar di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/6).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Truk tangki berisi Avtur berada di dekat pesawat yang akan melakukan proses pengisian bahan bakar di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan pemerintah akan mencari solusi segera dari persoalan avtur. Di mana, saat ini disebut sebut sebagai salah satu penyebab harga tiket pesawat mahal.

Luhut bahkan mengatakan ini merupakan kasus lama, dan ia mengatakan tidak boleh ada monopoli penjualan avtur sebagaimana terjadi saat ini.

"Kasus lama itu. Sudah berapa tahun. Ya, memang ada monopoli pertamina. Kita coba cari solusinya," ujar Luhut di Istana Wakil Presiden, Selasa (12/2).

Namun, Luhut menjelaskan memang di satu sisi persoalan avtur ini, Pertamina tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Sebab, menurut Luhut, Pertamina juga mempunyai kewajiban untuk menyalurkan Avtur ke bandara dan daerah terpencil. Ini, kata Luhut membutuhkan biaya transport dan operasional yang besar.

"Tapi kan memang Pertamina punya kewajiban buat nyalurin ke daerah terpencil juga kan harus subsidi kan. Nah itu harus dihitung," ujar Luhut.

Luhut juga menilai, apabila membandingkan harga avtur yang ada di Indonesia ini memang tidak semudah membalikan tangan. Selain tidak ada parameter lain dari badan usaha lain, di satu sisi membandingkan harga avtur di Indonesia dengan negara tetangga Singapura juga tidak tepat.

"Kita gak bisa juga bandingkan dengan Singapura juga. gak adil juga. singapura cuma satu wilayah. Kita banyak wilayah," ujar Luhut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dalam waktu dekat akan bertemu dengan Menteri ESDM, Ignasius Jonan dan Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar untuk membahas sturktur harga avtur. Sri Mulyani menjelaskan jikalau memang ada kaitannya dengan perpajakan, maka pihaknya akan ikut memformulasikan skema perpajakan tersebut.

"Kita perlu lihat dulu struktur biaya avturnya seperti apa. Seperti apa peranan pajaknya. Nanti saya ketemu sama pak Jonan dan pak Arcandra untuk diskusi soal ini," ujar Sri Mulyani di Istana Wakil Presiden, Selasa (12/2).

Sri juga menjelaskan, sebenarnya jika untuk struktur perpajakan dan insentif dalam komponen harga minyak sudah diatur oleh dirinya dari hasil diskusi dengan Menteri ESDM. Hanya saja, kata Sri dalam pertemuannya dengan Jonan dan Arcandra nanti, akan lebih rinci melihat rumusan struktur harga milik Pertamina, sebagai satu satunya penyalur avtur.

 

"Sebenarnya untuk struktur insentif dari sisi perminyakan sudah dirumuskan bersama dengan pak Jonan dan pak Arcandra kemarin," ujar Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement