Jumat 08 Feb 2019 04:15 WIB

Kertajati-Patimban-Cirebon Bakal jadi Pusat Industri Padat

Industri padat karya akan dialihkan ke segitiga emas agar perkembangannya terjaga.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Petugas memeriksa pengunjung di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas memeriksa pengunjung di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Industri padat karya di Jawa Barat (Jabar) akan dipusatkan di segitiga emas Kertajati (Majalengka)-Patimban (Subang)-Cirebon. Kawasan itu pun akan didorong menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang ditopang infrastruktur berkelas dunia.

"Yang padat karya pindah ke daerah (segitiga emas) tersebut sehingga tidak terpecah-pecah seperti sekarang," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil, saat pembukaan Musprov Kadin Jabar, di salah satu hotel di Kabupaten Cirebon, Kamis (7/2).

Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengatakan, saat ini banyak industri padat karya yang pindah lokasi karena urusan upah. Untuk itu, Pemprov Jabar menahan industri-industri itu supaya tidak pindah dengan menyediakan tempat yang cocok dan memadai di kawasan segitiga emas tersebut.

Emil menyatakan, desain tata ruang segitiga emas tersebut kini tengah dirancang. Di kawasan itupun akan dibangun infrastruktur berkelas dunia untuk ‘mengikat’ agar industri padat karya tidak  memindahkan pabrik mereka keluar Jawa Barat.

Emil menyatakan, kawasan Kertajati-Patimban-Cirebon akan dijadikan pertumbuhan peradaban baru di Jawa Barat. Bahkan, kawasan itu didorong untuk menjadi KEK di Jabar.

photo
Kereta api memasuki Stasiun Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/9). PT Kereta Api Indonesia (Persero) berencana akan me-reaktivasi empat jalur kereta api di Jawa Barat yakni rute Banjar-Cijulang-Pangandaran-Parigi, Garut-Cikajang, Cikudapateuh Bandung-Banjaran-Ciwidey, dan Rancaekek-Tanjungsari.

"Kalau sudah menjadi KEK, maka akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang luar biasa," tutur Emil.

Tak hanya mengembangkan segitiga emas tersebut, Emil juga bertekad untuk mengurangi ketimpangan ekonomi di Jabar. Dia menilai, ketimpangan ekonomi selama ini menjadi masalah terbesar di Jabar.

Untuk itu, Emil akan menerapkan dan mengembangkan ekonomi Pancasila di Jabar. Yakni, yang kaya dibiarkan semakin kaya, dan yang miskin harus ikut terbawa menjadi kaya. Caranya, dengan memaksimalkan pembangunan infrastruktur di Jabar. Dia pun akan meminta kepada pemerintah pusat agar APBN proporsional dengan jumlah penduduk.

"Berikan 20 persen haknya kepada Jabar," tegas Emil.

Terkait pembangunan infrastruktur itu, Emil mengungkapkan, tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) akan secepatnya dimulai. Selain itu, pembangunan tol Cisumdawu juga sedang dikebut agar cepat rampung. Ditambah lagi, tol Bogor-Sukabumi-Padalarang juga sedang disiapkan.

Tak berhenti sampai di situ, Emil juga menyatakan, sudah meminta kepada presiden dan menteri perhubungan untuk menjadikan Jabar sebagai provinsi dengan jalur kereta api. Dia ingin, Jabar seperti Eropa yang bisa maju dengan mengandalkan moda transportasinya pada kereta api.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menyambut baik usulan Emil untuk menjadikan segitiga Kertajati-Patimban-Cirebon sebagai KEK. Apalagi, KEK itu nantinya akan didukung dengan infrastruktur berkelas dunia.

"Ekspor kita nanti akan semakin meningkat," kata Enggar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement