Kamis 07 Feb 2019 17:06 WIB

BUMDes di Purbalingga Pasok Kebutuhan Singkong Indofood

BUMDes akan menampung dan membeli singkong produk hasil panen petani.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Panen Singkong
Foto: fikiri adin/antara
Panen Singkong

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Kiprah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah Mulia Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Purbalingga ini layak diacungi jempol. Meski hanya merupakan badan usaha milik desa, namun mampu menjalin kerjasama dengan perusahaan besar PT Indofood Fritolay Makmur.

''BUMDes kami melakukan kerjasama dengan PT Indofood untuk memasok kebutuhan singkong,'' kata Kepala Desa Karanganyar, Tofik, Kamis (7/2).

Dia menyebutkan, jenis singkong yang dipasok merupakan jenis singkong manggu. Singkong ini memiliki keunggulan berupa ukurannya yang besar serta tekstur rasa singkongnya yang empuk dan gurih. ''Oleh PT Indofood Fritolay Makmur, bahan baku singkong ini digunakan sebagai kripik singkong,'' katanya.

Menurutnya, dalam kerjasama ini, peran BUMDes adalah menampung dan membeli singkong produk hasil panen petani dengan harga sesuai ketentuan yang telah ditetapkan PT Indofood. Setelah itu, BUMDes yang mengirimkan singkong tersebut ke pabrik PT Indofood. 

 

Baca juga: Kemendes PDTT Dorong Pengrajin Pasarkan Produk Secara Daring

Dengan adanya kerjasama ini, Tofik menyebutkan, petani di desanya sudah mulai merasakan keuntungan yang didapatkan dari menanam singkong. "Dengan adanya kontrak kerjasama, maka harga singkong di tingkat petani menjadi lebih terjamin. Tidak lagi naik-turun seperti harga di pasaran,'' katanya.

Dia menyebutkan, singkong hasil panen petani tersebut dibeli BUMDes dengan harga antara Rp 1.400-Rp 1.800, tergantung kualitasnya. Tingkat harga tersebut, diakui tidak terlalu jauh dengan harga di pasaran saat ini.

Namun dia menyebutkan, dengan adanya kerjasama maka petani tidak perlu repot lagi untuk mencari pembeli. Selain itu, petani juga mendapat jaminan bahwa singkong hasil panennya akan dibeli dengan harga yang layak.

Dia menyebutkan, total luas lahan di Desa Karanganyar yang ditanami singkong manggu, memang belum terlalu luas atau hanya sekitar 10 hektar. Hal ini karena sebagian besar lahan pertanian lainnya, lebih banyak ditanami padi.

''Dengan lahan seluas 10 hektare, setiap kami panen kami bisa mendapatkan 250 ton singkong manggu. Sedangkan lama masa tanamnya, selama 5-6 bulan,'' katanya.

Hasil tersebut dinilai cukup menguntungkan, karena biaya yang dibutuhkan untuk merawat tanaman singkong tidak terlalu besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement