Kamis 07 Feb 2019 11:28 WIB

Dana Desa, Kemiskinan di Bengkulu Utara Turun

Berkat dana desa menurutnya jalan penghubung antara desa 50 persen selesai.

Kemendes PDTT menggelar Sosialisasi Penggunaan Dana Desa Tahun 2019.
Foto: Kemendes PDTT
Kemendes PDTT menggelar Sosialisasi Penggunaan Dana Desa Tahun 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU UTARA -- Bupati Bengkulu Utara Mian mengklaim kemiskinan di Bengkulu Utara menurun setelah adanya dana desa, dari 14,86 persen menjadi 11,06 persen pada medio Oktober 2018. Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan dalam acara Sosialisasi Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 di Balai Pengkajian dan Penerapan Teknik Produksi Bengkulu, di Desa Marga Sakti, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, pada Rabu (6/2).

"Angka kemiskinan di Bengkulu Utara menurun dari 14,86 persen menjadi 11,06 persen. Dua tahun ke depan diharapkan menjadi single digit," ujarnya optimistis.

Dia melanjutkan, Bengkulu Utara ini merupakan kawasan transmigrasi, yang terdiri dari unit 1-10, SP 1-7, menjadi satu kesatuan desa-desa yang berkembang dari transmigrasi menjadi tulangpunggung pembangunan di Bengkulu Utara.

Konektivitas menjadi hal penting untuk pembangunan ekonomi desa. Berkat dana desa, menurutnya jalan penghubung antara desa sudah bisa terselesaikan sebanyak 50 persen, sehingga mampu menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan di desa. Dengan adanya dana desa juga menumbuhkan keberadaan BUMDes yang menjadi tulangpunggung ekonomi desa.

"Di Bengkulu Utara ini, sudah ada 70 desa yang memiliki BUMDes, dan 20 desa sudah mapan BUMDesnya. Contohnya salah satu BUMDes yang memiliki usaha Rice Milling Unit (RMU) yang bisa menggiling hingga 20 ton per hari dan itu dikelola BUMDes," terangnya.

Selain itu, kepemilikan tanah warga setiap desa 70 persen sudah ternaungi sertifikat. Desa penyangga yang berbatasan dengan hutan lindung untuk dilepaskan jadi pemukiman baru yang berada di perbatasan kawasan.

photo
Kemendes PDTT menggelar Sosialisasi Penggunaan Dana Desa Tahun 2019.

Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan bahwa menurut data BPS, statistik angka kemiskinan Maret 2018, jumlah penduduk miskin mencapai 9,82 persen pada Maret 2018, atau berkurang jika dibandingkan pada September 2017 yang mencapai 10,12 persen.

   

Tercatat sebanyak 633,2 ribu orang yang terdiri atas 128,2 ribu orang di perkotaan dan 505 ribu orang di perdesaan berhasil keluar dari kemiskinan. Pemerintah mengklaim bahwa kemiskinan satu digit merupakan terendah sepanjang sejarah Indonesia.

"Penurunan kemiskinan di desa lebih besar daripada kemiskinan di kota," ujarnya.

Dalam sosialisasi penggunaan dana desa Tahun 2019, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama dengan mitra kerja sama memberikan bantuan bibit ikan patin kepada petambak ikan, pemberian bantuan paket KUR, pemberian bantuan LED (Local Economi Development) Tahun 2019 dari Ditjen PPMD. Ini untuk pengembangan komoditas emping melinjo berupa sarana dan prasarana produksi dan bantuan modal kepada 10 bumdes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement