REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Barat (NTB) berkunjung ke perusahan eksportir PT Alamanda Sejati Utama di wilayah Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), Senin (4/2).
Kepala KPw BI NTB Achris Sarwani mengetahui kinerja Alamanda dari KPw BI Jabar. Achris berharap kunjungannya ke Alamanda bisa memberikan gambaran tentang strategi ekspor produk lokal ke mancanegara.
"Kami berharap bisa mendapat informasi detail danekspor bisa melakukan kerja sama dari ada partner di NTB, kerja sama tentu akan baik bagi perkembangan ekonomi NTB," ujar Achris.
Achris menyampaikan, untuk memenuhi pasar ekspor harus memiliki komitmen dan ketersediaan produk yang berkualitas dan berkelanjutan. Selain itu, kata Achris, aksesibilitas merupakan hal yang wajib dipenuhi bagi NTB jika ingin mengikuti langkah yang dilakukan Alamanda dengan menyediakan moda transportasi yang reguler, baik itu pesawat maupun kapal laut.
"Kalau aksesibilitasnya memadai, pasti pengusaha juga akan masuk dan tertarik," kata Achris.
Manajer Umum Alamanda Sejati Utama Deni Handiman mengatakan awalnya Alamanda hanya melakukan ekspor jahe ke Jepang, Bangladesh, India, dan Pakistan, yang masih berjalan hingga saat ini, kecuali Jepang. Lambat laun, usaha ini berkembang dengan melakukan ekspor pada sektor buah-buahan, sayur-sayuran, dan bumbu masak lainnya dengan sistem musiman, ada yang setiap hari atau tertentu.
"Bunga melati juga kita ekspor ke India, produk dari mitra kita di Tegal, Pemalang, Pekalongan, dan Batang. Kita (eksportir) sudah terdepan di Indonesia, tapi Pak Menteri (Pertanian) minta kita juga jadi yang terdepan di Asean," ujar Deni.
Berdiri sejak 2002, kata Deni, Alamanda memiliki tiga divisi yakni buah-buahan, sayur-sayuran, dan bunga yang diekspor ke sejumlah negara seperti UEA, Arab Saudi, Bangladesh, Malaysia, Thailand, Cina, Hong Kong, Australia, dan Selandia Baru, dengan melibatkan petani yang menjadi mitra perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kita juga ada kerja sama dengan CSR BI mengembangkan paprika di Lembang," ucap Deni.
Selain melakukan eskpor, Alamanda juga melakukan inovasi melalui aplikasi Qoaali Market dan bekerja sama dengan toko daring seperti Blibli, Tokopedia, JD, dan Shoope yang memberikan kemudahan bagi para pelanggan melakukan pembelian produk. Namun, sistem ini baru bisa dilakukan di Jakarta dan Bandung.
Deni mengatakan belum ada mitra yang berasal dari NTB. Dia menilai tidak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti ada mitra dari NTB. Deni menyampaikan potensi holtikultura NTB sejatinya sangat baik, namun terhalang oleh sistem distribusi dan moda transportasi yang belum memadai.
"Kalau mau buka ekspansi ke daerah baru harus bisa berkelanjutan dan jumlahnya banyak. Di sana fasilitasnya ada nggak untuk mengangkut logistik yang berkelanjutan," kata Deni menambahkan.