Sabtu 02 Feb 2019 14:35 WIB

Kementan Optimistis Ekspor Durian Pandeglang Meningkat

Durian Pandeglang memiliki rasa dan kesegaran tidak kalah dengan buah negara lain

Red: EH Ismail
irektur Jenderal Hortikultura, Suwandi menghadiri Festival Hortikultura yang menyajikan kontes durian lokal, Sabtu (2/2).
irektur Jenderal Hortikultura, Suwandi menghadiri Festival Hortikultura yang menyajikan kontes durian lokal, Sabtu (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi hingga volume ekspor durian. Upaya masif yang dilakukan Kementan yakni mendukung pengembangan budidaya berbagai varietas durian yang dimiliki masing-masing daerah.

Berangkat dari ini, Kementan dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang menyelenggarakan Festival Hortikultura yang menyajikan kontes durian lokal, Sabtu (2/2). Festival ini dihadiri Bupati Pandeglang, Irna Narulita dan dan Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi.

Suwandi mengatakan durian Pandeglang memiliki peluang yang sangat besar untuk terus ditingkatkan produksi dan volume ekspornya. Pasalnya, secara agroklimat durian dapat tumbuh dengan baik dan secara ekonomis sangat menguntungkan, sekaligus berpotensi untuk dijadikan sebagai kawasan wisata agribisnis.

"Sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menggenjot ekspor, pengembangan durian Pandeglang sangat diperlukan. Kuncinya pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pelaku usaha harus bersinergi membantu petani,” kata Suwandi saat memberikan sambutan pada Festival Hortikultura dan Kontes Durian Lokal.

Berdasarkan data BPS, produksi dan ekspor durian setiap tahun mengalami kenaikan. Produksi pada 2017 mencapai 795 ton dan ekspornya sebesar 240 ton. Pada 2018, produksi dan ekspor durian mengalami kenaikan yang cukup drastis yakni produksinya sebesar 819.654 ton dan ekspor 1.086 ton.

"Durian lokal Pandeglang punya peluang ekspor yang cukup besar karena memiliki kualitas yang tak kalah dengan durian yang berasal dari negara lainnya. Buktinya, durian asal Indonesia telah menembus banyak negara seperti pasar Hongkong, China, Malaysia, Vietnam, Singapura, Saudi Arabia hingga Belanda," ujar Suwandi.

Melansir data BPS, sebelumnya neraca perdagangan durian defisit, namun 2018 sudah surplus. Ekspornya lebih tinggi 700 ton dibandingkan impor.

"Artinya, Indonesia boleh dikatakan eksportir durian," tutur Suwandi.

Suwandi menambahkan, pada Festival Hortikultura ini, banyak dipamerkan durian lokal asal Pandeglang yang baik rasa maupun kesegarannya tidak kalah dengan produk buah asal negara lain. Untuk itu, Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten harus segera mendaftarkan varietas durian yang berasal dari daerah masing-masing dan melepasnya.

"Sehingga nantinya bisa tercatat sebagai varietas resmi serta bisa dijual secara komersil yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan petani," jelasnya.

Lebih lanjut Suwandi menegaskan langkah nyata untuk meningkatkan terus volume ekspor tahun ini dan ke depannya, selain melalui program di sektor hulu, juga menjamin sektor hilir. Kementan pun memberikan karpet merah untuk durian lokal mendapatkan label atau izin sebagai varietas unggul baru. Untuk mempermudah izin ekspor, Kementan telah menerapkan sistem Online Single Submission (OSS).

"Durian saat ini sedang musim panen di beberapa daerah sentra yang berlangsung hingga April. Cita rasa durian lokal lebih enak dan harga terjangkau. Artinya, durian tidak hanya diminati dalam negeri. Kami optimis di tahun 2019 ini volume ekspor durian semakin naik. Durian Pandeglang salah satu pendukung ekspornya," kata Suwandi.

Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengajak seluruh warga Pandeglang untuk terus memelihara lingkungan dan mencintai produk buah nusantara. Festival Hortikultura dan Kontes Durian ini akan dilaksanakan secara rutin setiap tahun.

"Pemerintah daerah berkomitmen terus membantu petani. Sentra produksi durian di Kabupaten Pandeglang tersebar di Kecamatan Kaduhejo, Majasari, Cadasari, Mandalawangi, dan Carita. Harga durian sangat ini menguntungkan, berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 65 ribu per butir," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement