Jumat 01 Feb 2019 19:09 WIB

Tahun Ini, Antam Genjot Produksi dan Penjualan

Peningkatan produksi didorong oleh naiknya kapasitas smelter.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Karyawan menunjukan contoh emas batangan di Butik Emas Logam Mulia ANTAM, Sarinah, Jakarta,Kamis (25/10).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan menunjukan contoh emas batangan di Butik Emas Logam Mulia ANTAM, Sarinah, Jakarta,Kamis (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang (Antam) berencana untuk menggenjot penjualan emas pada 2019 ini. Jika pada 2018 penjualan emas Antam tercatat sebanyak 28 ton, maka di tahun ini Antam menargetkan penjualan emas bisa mencapai 32 ton.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo menjelaskan peningkatan penjualan emas tersebut juga sejalan dengan target peningkatan produksi emas. Jika pada 2018 produksi emas antam mencapai 1,9 juta ton, maka tahun ini Arie menargetkan produksi hingga 2 ton.

Arie mengatakan, peningkatan volume penjualan emas ini ditopang oleh peluang pasar domestik produk logam mulia yang masih terbuka. "Ini seiring dengan tingkat pembelian emas oleh masyarakat yang semakin positif dan meningkatnya kesadaran untuk berinvestasi emas," ungkap Arie di Dharmawangsa, Jumat (1/2).

Selain peningkatan penjualan emas, Antam juga berencana untuk meningkatkan produksi feronikelnya hingga 30 ribu TNi (ton feronikel dalam nikel). Produksi ini naik 23 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 24.652 TNi.

Baca juga, Antam Catat Penjualan Bersih Rp 25 Triliun

Dia mengatakan, peningkatan produksi ini karena kapasitas smelter atau pemurnian hasil mineral meningkat. Peningkatan itu karena smelter di beberapa tempat milik perusahaan sudah selesai.

“Kapasitas smelter 13.500. Selain itu kan ada GB Gavernis di Tanjung Buli. Ini lagi financing, diharapkan mungkin dalam dua bulan lagi sudah bisa selesai,” ujar Arie.

Sedangkan untuk bijih nikel, Antam mematok target produksi sebanyak 10,5 juta wet metric ton (wmt), meningkat 14 persen dari tahun 2018 yang sebesar 9,2 juta wmt. Sedangkan target penjualannya sebesar 8 juta wmt atau naik 18 persen dari tahun 2018 yang ada di angka 6,7 juta wmt.

Sementara untuk komoditas bauksit, Antam menargetkan produksi tahun ini sebanyak 3,1 juta wmt atau naik 152 persen dari tahun 2018 yang sebesar 1,2 juta wmt. Targetnya, Antam mampu menjual 3,2 juta wmt bauksit atau meningkat 140 persen dari tahun lalu yang sebanyak 1,3 juta wmt.

Adapun pada tahun lalu, Antam mengklaim menorehkan capaian produksi dan penjualan feronikel serta penjualan emas yang tertinggi sepanjang sejarah. Dikutip dari situs resmi Antam, pada tahun lalu, volume produksi unaudited feronikel sebesar 24.868 TNi, sedangkan untuk penjualan unaudited feronikel pada tahun 2018 sebanyak 24.135 TNi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement