REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Pelabuhan Dumai menjadi pelabuhan pertama di 2019 yang menerapkan inaportnet, setelah sebelumnya sistem inaportnet diterapkan di 16 pelabuhan di Indonesia. Selain Go Live Inaportnet Pelabuhan Dumai, Terminal Penumpang Bandar Sri Junjungan juga diresmikan.
Peresmian dilakukan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Wahju Satrio Utomo yang akrab dipanggil Tommy ketika mewakili Menteri Perhubungan di Dumai, Jumat (1/2).
"Tahun 2019, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menargetkan sistem inaportnet ini dapat diaplikasikan secara lebih luas di sejumlah pelabuhan kelas I dan II, yang implementasinya akan dimulai dari Pelabuhan Dumai," ujar Tommy dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.
Inspektur Jenderal Kementerian perhubungan Wahju Satrio Utomo meresmikan inaportnet dan badar Sri Junjungan Pelabuhan Dumai, Jumat (1/2) (Foto: Ditjen Hubla)
Tommy mengatakan, inaportnet merupakan salah satu program Quick Win Kementerian Perhubungan, yang harus didukung penerapannya di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.
Penerapan sistem inaportnet di berbagai pelabuhan, kata dia, dapat meningkatkan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan menjadi lebih cepat, valid, transparan, dan terstandar dengan biaya yang minimal, sehingga dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia. "Termasuk di Dumai," ujar Tommy.
Penerapan inaportnet di Pelabuhan Dumai, menurutnya, dapat meningkatkan daya saing pelayanan transportasi laut yang akan berdampak pada peningkatan kualitas produk dalam negeri bahkan dapat meningkatkan ekspor karena biaya produksinya mampu bersaing dengan produk luar negeri.
Untuk itu, berbagai upaya persiapan penerapan sistem inaportnet di Pelabuhan Dumai telah dilakukan. Seperti, kegiatan pelatihan dan sosialisasi serta penandatanganan Pakta Integritas oleh Kepala Kantor KSOP Kelas I Dumai, Direktur SDM PT. Pelindo I (Persero), Direktur Operasional PT. Pelabuhan Tiga Bersaudara, dan General Manager PT. Pelindo I (Persero) Cabang Dumai.
Sementara Kepala Kantor KSOP Kelas I Dumai Sanggam Marihot mengungkapkan, selama masa soft launching sejak tanggal 14 Desember 2018 hingga 30 Januari 2019, penerapan sistem inaportnet di Pelabuhan Dumai secara signifikan dapat memberikan kemudahan untuk para pengguna jasa.
"Selama kurun waktu lebih dari 1 (satu) bulan sejak soft launching, tercatat jumlah pendaftaran Pemberitahuan Melakukan Kegiatan Usaha (PMKU) adalah sebanyak 50 perusahaan, dengan jumlah Surat Persetujuan Berlayar (SPB) on-line sebanyak 577 buah," ujar Sanggam.
Lebih lanjut Sanggam mengatakan, Terminal Penumpang Bandar Sri Junjungan Dumai yang baru saja diresmikan diperuntukan untuk melayani penumpang domestik.
Dari sisi laut, Pelabuhan Bandar Sri Junjungan ini dilengkapi dengan pembangunan 2 (dua) phonton untuk fasilitas sandar/tambat kapal penumpang 500 GT. Sedangkan dari sisi darat, Pemerintah Kota Dumai melalui BUMD PT. Pelabuhan Dumai Berseri telah menyiapkan ruangan terminal penumpang 2 (dua) lantai seluas masing-masing 725 m2 dan 603,5 m2 beserta lapangan parkir kendaraan seluas 3.459 m2.
Pembangunan Pelabuhan Bandar Sri Junjungan Dumai ini merupakan bentuk sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, di mana pengoperasian dermaga dan sisi laut berada di bawah pengawasan Kantor KSOP Dumai, sedangkan pelayanan sisi darat dikelola oleh BUMD PT Pelabuhan Dumai Berseri.
"Semoga sinergi positif ini dapat terus ditingkatkan dan mampu memberikan maanfaat yang besar khususnya bagi masyarakat Dumai," imbuhnya.