Kamis 31 Jan 2019 19:03 WIB

Pembayaran Cashless Diprediksi Makin Populer di 2019

Sistem pembayaran non-tunai mempermudah dan mempercepat transaksi.

Seorang pengemudi mobil pengguna jalan tol bertransaksi menggunakan kartu elektronik non tunai ketika akan keluar dari tol Belmera Amplas Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/9). Mulai 17 September 2017, PT Jasa Marga akan memberlakukan pembayaran di gerbang tol Belmera seluruhnya secara non tunai dengan menggunakan uang elektronik yang dianggap lebih praktis dan aman.
Foto: Septianda Febrianda/ANTARA
Seorang pengemudi mobil pengguna jalan tol bertransaksi menggunakan kartu elektronik non tunai ketika akan keluar dari tol Belmera Amplas Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/9). Mulai 17 September 2017, PT Jasa Marga akan memberlakukan pembayaran di gerbang tol Belmera seluruhnya secara non tunai dengan menggunakan uang elektronik yang dianggap lebih praktis dan aman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membayar ongkos ojek dan taksi hingga membeli tiket bioskop lewat aplikasi kini bisa dilakukan tanpa mengeluarkan uang tunai alias cashless. Sistem pembayaran tanpa uang tunai ini diprediksi akan semakin populer pada 2019.

Anvid Erdian, VP Business Development LOKET, dalam "Eksplorasi Tren Industri Hiburan 2019", mengatakan generasi milenial rata-rata menyukai hasil yang serba instan. Sehingga pembayaran tanpa uang tunai melalui ponsel dalam genggaman jadi pilihan yang disukai.

"Cashless mempermudah dan mempercepat transaksi," kata Anvid di Jakarta, Kamis (31/1).

Ini berlaku juga untuk pembelian tiket daring. Berdasarkan data LOKET, kata Anvid, tiket-tiket yang terjual lewat daring tidak cuma tiket yang harganya relatif murah, tetapi hingga yang harganya mencapai Rp 1 juta.

"Artinya pembayaran tiket daring sudah lazim," katanya. Konsumen dari generasi milenial adalah orang yang melek teknologi sehingga mau mencoba fitur-fitur baru.

Selain itu, inovasi yang kian maju dan berkembang semakin memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menjelajah acara-acara baru secara lebih cepat dan personal.

"Tren ini sudah mulai terlihat di tahun lalu, di mana penjualan tiket di LOKET melonjak hingga lebih dari 10 juta tiket secara keseluruhan," kata Ario Adimas, VP Marketing LOKET. Dimas mengatakan laju pertumbuhan untuk setiap kategori terbukti positif.

Penjualan tiket kategori konser dan festival musik meningkat 500 persen, penjualan tiket kategori MICE (Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran) meningkat 200 persen. Penjualan tiket olahraga meningkat 225 persen, dan penjualan tiket kategori atraksi hiburan meningkat 250 persen.

Konsep Online-to-Offline juga makin dikenal luas di mana pembeli memesan tiket secara daring, lalu membayar secara luring. Cara ini populer di kalangan orang yang tidak punya akses pembayaran digital.

Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, menambahkan teknologi adalah keniscayaan di berbagai sektor kehidupan. "Yang jadi tantangan adalah bagaimana kemajuan teknologi bisa dimanfaatkan untuk betul-betul membantu masyarakat," kata Ricky, menambahkan dia optimistis teknologi akan mempercepat perkembangan sektor ekonomi kreatif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement