REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (29/1) dibuka melemah seiring terbatasnya sentimen positif dari global. IHSG BEI dibuka melemah 4,24 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.454,47.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak bergerak turun 1,06 poin atau 0,1 persen menjadi 1.018,08. Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan, pergerakan IHSG akan dipengaruhi penantian laporan laba perusahaan tahun 2018.
Di satu sisi, menurut Alfiansyah, sentimen pasar global masih diliputi keterbatasan katalis positif. "Kondisi ini mendorong IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan peluang menguat terbatas pada perdagangan saham hari ini," ujarnya di Jakarta, Selasa (29/1).
Dari sisi eksternal, Amerika Serikat dan Cina akan mengadakan pertemuan putaran pembicaraan penting minggu ini dalam upaya mengakhiri perang dagang. Jika gagal keduanya mencapai kesepakatan, Trump telah berjanji menaikkan tarif terhadap impor dari Cina senilai 200 miliar dolar AS menjadi 25 persen dari 10 persen.
"Gagalnya pembicaraan akan menghancurkan harapan perekonomian global," katanya.
Dari domestik, Kementerian BUMN tengah menyelesaikan dua holding baru, yakni Holding BUMN Infrastruktur serta Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan. Diperkirakan PP Holding Perumahan dan Pengembangan Kawasan akan keluar pada pertengahan bulan ini.
Holding Perumahan dan Pengembangan Kawasan berisi tujuh BUMN di antaranya PT Wijaya Karya Tbk (Wika), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Virama Karya, PT Amarta Karya, PT Indah Karya dan PT Bina Karya dan Perum Perumnas sebagai induk.
"Diharapkan dengan pembentukan holding BUMN ini dapat menguatkan keuangan perusahaan yang akan semakin kuat," ujar Alfiansyah.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 200,53 poin (0,97 persen) ke 20.448,47, indeks Hang Seng melemah 226,21 poin (0,82 persen) ke 27.350,75, dan Straits Times melemah 17,6 poin (0,55 persen) ke posisi 3.181,9.