Selasa 29 Jan 2019 06:19 WIB

Dolar AS Melemah Jelang Pertemuan The Fed

The Fed sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri skema pemangkasan obligasi

Karyawan menghitung mata uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing. ilustrasi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Karyawan menghitung mata uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS memperpanjang sedikit kerugiannya pada akhir hari perdagangan pertama minggu ini, Senin (28/1) atau Selasa (29/1) pagi WIB. Sementara para investor menunggu bagaimana pengetatan moneter AS akan berkembang dalam waktu dekat.

Permintaan dolar AS menyusut, merongrong keunggulan komparatif mata uang itu, setelah para pemimpin kongres AS dan Presiden Donald Trump mencapai kesepakatan untuk sementara membuka kembali pemerintahan selama tiga minggu pada Jumat (25/1) lalu. Kesepakatan ini menandai berakhirnya penutupan terpanjang dalam sejarah AS selama 35 hari.

Investor juga tetap berhati-hati terhadap dolar AS, karena mereka mengambil sikap wait and see terhadap pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dimulai pada Selasa (29/1) waktu setempat, dan secara luas memperkirakan penghentian pengetatan moneter bank sentral. FOMC adalah unit utama Federal Reserve AS yang membuat keputusan tentang suku bunga dan jumlah uang beredar negara tersebut.

The Fed dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri skema pemangkasan portofolio obligasi dan hampir membuat keputusan, menurut The Wall Street Journal pada Jumat (25/1).

Pengurangan obligasi yang dipegang The Fed pada neraca menunjukkan bahwa mereka akan mendapatkan lebih banyak modal dari pasar keuangan. Sementara seruan dan diakhirinya langkah pengurangan akan meningkatkan aliran uang panas yang beredar di pasar.

Langkah tersebut menunjukkan bahwa bank sentral kemungkinan akan melonggarkan beberapa perpanjangan pengetatan moneternya, yang biasanya tidak menguntungkan bagi greenback di pasar valuta asing global.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,04 persen menjadi 95,7554 pada pukul 15.00 waktu setempat.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1427 dolar AS dari 1,1414 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3157 dolar AS dari 1,3197 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7165 dolar AS dari 0,7178 dolar AS.

Dolar AS dibeli 109,35 yen Jepang, lebih rendah dari 109,63 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9916 franc Swiss dari 0,9929 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3256 dolar Kanada dari 1,3228 dolar Kanada.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement