Senin 28 Jan 2019 18:39 WIB

WIKA Fokus Tingkatkan Kerja Sama di 10 Negara

WIKA juga menyasar peluang kerja sama di negara lain yang menjadi sasaran baru.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
PT Wijaya Karya
Foto: indonesiakarir.info
PT Wijaya Karya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyatakan akan fokus meningkatkan kerja sama di 10 negara, yang telah berjalan selama ini. Perseroan juga mendorong sinergi BUMN dalam pengembangan bisnis termasuk penjajakan investasi di beberapa negara existing.

Kesepuluh negara itu yakni Timor Leste, Malaysia, Filipina, Myanmar, Aljazair, Niger, Nigeria, Senegal, Uni Emirat Arab, dan Taiwan. Direktur Utama WIKA Tumiyana menjelaskan pada awal 2019 ini, perseroan yang diwakili oleh General Manajer Luar Negeri Yulianto beserta manajemen berkesempatan memenuhi undangan ke beberapa negara untuk membicarakan potensi perolehan kontrak pada tahun ini.

"Selain untuk bersilaturahmi dengan ribuan duta bangsa di negara negara operasional, kesempatan ini juga dimanfaatkan sebagai momen untuk mendapatkan masukan atas kinerja proyek di tahun 2018," katanya pada Senin (28/1).

WIKA, lanjut Tumiyana, juga menyasar peluang kerja sama di negara lain yang menjadi sasaran baru. Perseroan juga mendorong sinergi BUMN dalam pengembangan bisnis termasuk penjajakan investasi di beberapa negara existing.

Ia menyebutkan sebagai perusahaan BUMN, portofolio WIKA di luar negeri cukup menjanjikan. Ini terlihat dari keberhasilan perseroan mendapatkan proyek-proyek di negara Timur Tengah, Afrika dan Asia.

"Hal ini juga menarik antusiasme dari penwakilan negara lainnya untuk menjajaki kerja sama dengan kami dan dibuktikan dengan terlaksananya kunjungan dari enam negara ke kantor kami selama tahun 2018 lalu," tuturnya.

Sebagai catatan, hingga akhir 2018, perusahaan berhasil membubukan 11 kontrak baru dengan nilai sebesar Rp 6,56 triliun atau mengalami peningkatan 135 persen dibanding capaian tahun sebelumnya. Kontrak baru yang menonjol pada tahun lalu di antaranya adalah mixed used building di Senegal, 3.000 logement di Aljazair dan renovasi presidential palace di Nigeria.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement