Senin 28 Jan 2019 13:38 WIB

40 Penerbangan Dibatalkan di Lombok

Konisi low season dan masih mahalnya harga tiket menyebabkan jumlah penumpang turun.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah petuagas melakukan aktivitas bongkar muat pesawat di Bandara Lombok International Airport (LIA) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (2/12).
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Sejumlah petuagas melakukan aktivitas bongkar muat pesawat di Bandara Lombok International Airport (LIA) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Penurunan jumlah penumpang di Bandara Internasional Lombok (BIL) terjadi pada awal tahun ini. General Manager (GM) BIL Nugroho Jati mengatakan, penurunan tingkat penumpang pesawat di BIL mencapai 23 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Selain itu, Jati menyebutkan, terjadi 40 pembatalan penerbangan setiap hari dari total 100 pergerakan pesawat per hari di BIL.

"Satu hari yang cancel bisa sampai 40 flight (penerbangan)," ujar Jati di Mataram, NTB, Ahad (27/1) malam. 

Jati mengatakan, penurunan jumlah penumpang pesawat terjadi di seluruh Indonesia, tidak hanya di Lombok. Dia menilai, kondisi ini dipengaruhi sejumlah hal, mulai dari masa low season, kenaikan harga tiket pesawat, dan minat wisatawan berlibur ke Lombok pascabencana. Jati melanjutkan, kondisi minat penumpang untuk berwisata ke Lombok dan sejumlah destinasi di daerah lain saat ini relatif kurang.

Baca juga, Air Asia Tambah Frekuensi Penerbangan ke Lombok

"Kenaikan harga tiket itu juga mungkin ada pengaruh menurunkan minat penumpang sehingga ketika tiket itu tidak terjual maka banyak jadwal penerbangan yang drop dan ini rata di seluruh Indonesia," kata dia.

Jati menilai, kondisi low season tidak akan berlangsung lama dan akan kembali menggairahkan tingkat penumpang pesawat. Dia menilai, pembatalan penerbangan hal yang lumrah dari manajemen maskapai jika melihat animo penumpang.

"Cancel otomatis kalau penumpang berkurang, maskapai juga tidak akan terbang, cancel bisa sampai 40 pergerakan per hari, dari 100 pergerakan per hari," ungkap Jati. 

Baca juga, Tarif Pesawat Masih Dikeluhkan Terlalu Mahal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement