Ahad 27 Jan 2019 10:30 WIB

Inka dan Perusahaan Swiss Kembangkan Pabrik Kereta

PT Inka menyiapkan lahan seluas 84 hektare beserta bangunan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Petugas melakukan pemuatan gerbong kereta api ke dalam kapal saat ekspor perdana ke Bangladesh di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/3).  (Antara/Zabur Karuru)3).
Petugas melakukan pemuatan gerbong kereta api ke dalam kapal saat ekspor perdana ke Bangladesh di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/3). (Antara/Zabur Karuru)3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indonesia Kereta Api (Inka) bersama perusahaan swiss bernama Stadler Rail Group akan mengembangkan pabrik Inka di Jawa Timur menjadi pabrik dengan skala yang lebih besar. Investasi yang akan masuk dalam proyek ini sebesar Rp 30 triliun.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan untuk tahap awal kucuran investasi sebesar Rp 500 miliar.  PT Inka menyiapkan lahan seluas 84 hektare beserta bangunan. Namun, untuk tahap pertama, lahan yang digunakan seluas 12 hektare. Sementara itu, pihak Stadler menyediakan teknologi, mesin dan pasar. Diperkirakan, total penyerapan tenaga kerja hingga 2.000 orang.

“Dari kerja sama ini, diharapkan akan membuka akses pasar ekspor lebih luas lagi bagi keduanya, baik di Asean maupun regional, dimana masing-masing sudah punya jaringan,” ungkap Airlangga, akhir pekan lalu.

Dengan penerapan teknologi terbaru, menurut Airlangga, pabrik PT Inka di Banyuwangi nantinya siap memproduksi berbagai jenis kereta mulai dari light rail transit (LRT), metro, sampai yang kereta kecepatan tinggi. Bahkan, melalui penggunaan mesin canggih, pabrik ini mampu memproduksi empat kereta per hari atau sanggup melampaui 1.000 kereta per tahun.

Saat ini, Indonesia termasuk salah satu pemain industri manufaktur sarana kereta api terbesar di Asia Tenggara. Berdasarkan studi perusahaan independen Jerman, PT Inka berada di posisi 22 dalam jajaran industri kereta api di dunia.

“Kami terus memacu industri perkeretaapian nasional agar dapat menguasai pasar domestik dan semakin berperan dalam supply chain industri perkeretaapian untuk pasar global,” ujar Airlangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement