Jumat 25 Jan 2019 13:00 WIB

Menteri Rini Pamer Sepatu Baru Seharga Rp 200 Ribu

Sepatu berjenis sneaker tersebut bercorak warna-warni dengan motif mozaik

Menteri BUMN, Rini Soemarno
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Menteri BUMN, Rini Soemarno

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno sempat memamerkan sepatu barunya seharga Rp 200 ribu. Sepatu baru tersebut dipamerkan Rini di depan sekitar 500 ibu-ibu nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

"Saya tadi sempat beli ini, sepatu seharga Rp 200 ribu, langsung saya pakai, keren kan," kata Rini sembari menunjukkan sepatunya, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/1).

Ia mengatakan membeli sepatu tersebut sebelum berkunjung ke alun-alun Kota Bekasi. Sepatu yang dibeli Rini berjenis sneaker atau sepatu santai bertali. Modelnya bercorak warna-warni dengan motif mozaik.

Menteri Rini Soemarno mengunjungi sebanyak 500 ibu-ibu penerima program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekar) di lapangan alun-alun Kota Bekasi.

Penerima Program Mekar merupakan nasabah dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam mengembangkan usaha bisnis kecil. Program tersebut memberikan pinjaman mulai dari Rp 2 juta sampai Rp 5 juta per keluarga.

"Jika ibu-ibu produktif, bisa membantu keluarga untuk lebih sejahtera, iya kan, saya juga ibu lho. Kalau keluarga makmur maka Indonesia akan sejahtera," kata Menteri BUMN.

Rini menjelaskan ada sebanyak 4,3 juta nasabah program Mekar yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia mengharapkan antaranggota bisa menjalin komunikasi untuk mengembangkan usaha masing-masing.

Program tersebut dimulai sejak 2016 dengan tujuan memberdayakan ibu agar lebih produktif dalam peran keluarga.  Rini datang ke lokasi dalam kondisi hujan deras. Usai memberikan arahan kepada ibu-ibu penerima program Mekar, ia menyempatkan untuk berswafoto dengan nasabah PNM Mekar.

Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan hadir di lokasi acara setelah shalat Jumat.

Sementara itu, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan setiap nasabah akan dikumpulkan per wilayah untuk dapat menjalin komunikasi. Dengan adanya komunikasi, setiap usaha diupayakan dapat ditawarkan serta dikolaborasikan antarwilayah lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement