REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai pemberlakuan bagasi berbayar seharusnya dapat menurunkan harga tiket pesawat.
"Sekarang kalau misalnya tiket pesawat tersebut tidak memasukkan biaya bagasi yang dihitung sendiri, mestinya buat konsumen adilnya harga (tiket) pasti akan turun karena tidak memasukkan biaya bagasi," ujar Enny di Jakarta, Rabu (23/1).
Dia menjelaskan bahwa kalau selama ini dikatakan bagasinya cuma-cuma sebenarnya bukan gratis tapi sudah distandarisasi. Jadi dengan batas bagasi mulai dari 0 sampai dengan 20 kilogram ini disamakan.
Ketika disamakan, sambung Enny, tentunya biaya bagasi sudah termasuk ke dalam biaya atau tarif tiket pesawat atau penerbangan. "Dengan ditiadakannya hak konsumen untuk mendapatkan bagasi gratis tetapi biaya tiket pesawatnya sama, ini tidaklah tepat. Artinya ada ketidakadilan bagi konsumen sehingga hal tersebut harus ditinjau ulang," tuturnya.
Dampak dari bagasi berbayar ini, menurut Enny, juga dapat membuat masyarakat akan memilih untuk bepergian ke luar negeri ketimbang berwisata di dalam negeri, mengingat harga tiket untuk penerbangan ke luar negeri jauh lebih murah dibandingkan penerbangan domestik.