Jumat 18 Jan 2019 08:13 WIB

Mulai Digenangi, Bendungan Mila Suplai Irigasi 1.689 Hektare

Dengan suplai air yang kontinu dari bendungan ini, petani bisa tiga kali tanam.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Bendungan Mila, NTB
Foto: PUPR
Bendungan Mila, NTB

REPUBLIKA.CO.ID, DOMPU -- Bendungan Mila di Nusa Tenggara Barat (NTB) digenangi air pada Kamis (17/1). Bendungan ini diharapkan dapat menampung 6,73 juta meter kubik air dengan luas genangan 99 hektare.

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hari Suprayogi mengatakan, kehadiran Bendungan Mila akan melengkapi Bendungan Tanju yang merupakan bagian dari Sistem Irigasi Rababaka Komplek. Bendungan Mila merupakan bendungan multifungsi untuk mendukung kontinuitas suplai air Daerah Irigasi (DI) Rababaka seluas 1.689 hektare di Kecamatan Woja.

Dengan adanya bendungan ini, Indeks Pertanaman diharapkan meningkat dari 186 persen menjadi 300 persen. Bendungan dengan tipe urukan zona inti tegak setinggi 36 meter memiliki kapasitas tampung sebesar 6,73 juta meter kubik dengan luas genangan 99 hektare.

Bendungan Mila menjadi sumber air baku sebesar 100 liter per detik untuk Kecamatan Woja dan Dompu serta mereduksi banjir sebesar 142,57 meter kubik per detik di Kecamatan Woja. Bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata, perikanan dan konservasi SDA di Kabupaten Dompu. 

Untuk menjaga kualitas air bendungan, diperbolehkan untuk perikanan tangkap tidak keramba. Dalam kesempatan itu, juga dilakukan tebar benih ikan di Bendungan Mila.

"Kita sudah banyak pengalaman keramba ikan di bendungan yang mengakibatkan air bendungan tercemar dan ikan-ikan mati, disamping itu menjaga kualitas air sebagai sumber air baku," kata Hari melalui siaran pers. 

Biaya pembangunan bendungan ini sebesar Rp 231,66 miliar yang dikerjakan mulai tahun 2015 dalam satu paket yang sama dengan pembangunan Bendungan Tanju. Bendungan ini dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya-PT Hutama Karya (KSO).

Bendungan ini merupakan satu dari lima bendungan yang dibangun di NTB. Lima bendungan tersebut yakni Tanju, Mila, Bintang Bano, Beringin Sila dan Meninting. 

Pembangunan bendungan di NTB merupakan bagian dari program 65 bendungan terdiri dari 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan baru sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan pangan. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air.

"Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi dua sampai tiga kali tanam," katanya.

Pembangunan dua bendungan di Kabupaten Dompu telah selesai yakni Bendungan Tanju dan Mila. Bupati Kabupaten Dompu Bambang M Yasin menyatakan, kehadiran dua Bendungan Mila dan Tanju akan meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat Dompu yang terkenal dengan produksi jagung dan berasnya. "Bagi kami keberadaan Sistem Irigasi Rababaka Kompleks merupakan satu mimpi yang menjadi kenyataan. Karena alaminya Dompu merupakan daerah tandus," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement