REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil Amerika Serikat melihat peluang besar di pasar Cina setelah masalah perang dagang tampak mulai mereda. CEO Fiat Chrysler Automobiles (FCA) Mike Manley senang mendengar perubahan nada dalam negosiasi antara Cina dan Amerika Serikat.
"Jelas saya senang mereka akan memasuki periode di mana diskusi akan dimulai lagi dan kita akan melihat apa yang terjadi di sana," katanya.
AS Janjikan Pengecualian Tarif Impor Produk Cina
Menurut dia, Cina adalah bagian yang relatif kecil dari bisnis otomotif. Namun, ini mewakili peluang yang signifikan.
"Jadi kami melihat penurunan di pasar Cina untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, pada tahun lalu. Tahun ini, saya pikir pasar Cina akan menjadi flat dan akan tetap menjadi nomor satu di dunia," tambahnya.
Herbert Diess, CEO untuk Volkswagen AG percaya bahwa peningkatan hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu tidak hanya akan menguntungkan kedua negara, tetapi juga ekonomi global.
Pemerintahan di bawah Presiden Trump dijadwalkan untuk menaikkan tarif impor dari Cina hingga 25 persen di awal 2019 ini. Namun ketetapan ini ditunda hingga Maret karena menunggu negosiasi yang dilakukan dua negara. Baik Washington dan Beijing saat ini belum menunjukkan adanya kesamaan pemahaman.