Rabu 16 Jan 2019 21:27 WIB

Kementan Kembangkan Tiga Jenis Beras untuk Komoditas Ekspor

Tiga jenis beras yang dikembangkan memiliki pangsa pasar ekspor.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Sekertaris Jenderal Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro (pakai batik samping kiri) beserta Kepala BB Padi Sukamandi, Priatna Sasmita, saat meninjau lokasi persawahan yang ditanami varietas beras basmati, di areal perkebunan BB Padi Sukamandi, Kecamatan Ciasem, Subang, Rabu (16/1).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Sekertaris Jenderal Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro (pakai batik samping kiri) beserta Kepala BB Padi Sukamandi, Priatna Sasmita, saat meninjau lokasi persawahan yang ditanami varietas beras basmati, di areal perkebunan BB Padi Sukamandi, Kecamatan Ciasem, Subang, Rabu (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Kementerian Pertanian mendorong upaya peningkatan ekspor nonmigas, salah satunya lewat komoditas beras. Ada tiga beras yang saat ini sedang diteliti dan dikembangkan untuk diprodukasi secara massal sebagai komoditas ekspor unggulan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, mengatakan, pada 2019 ini ada tiga jenis beras yang sedang diteliti serta,siap dilepas ke pasar untuk diproduksi massal. Tiga jenis beras itu, yakni beras merah aromatik, beras hitam, dan beras basmati.

"Tiga jenis beras ini, masih diteliti di BB Padi. Sebentar lagi akan segera dirilis," ujar Syukur, ketika berkunjung ke BB Penelitian Padi Sukamandi, di Kecamatan Ciasem, Subang, Rabu (16/1).

photo
Benih sumber (breeder seed) varietas beras tarabas, yang berada di gudang penelitian BB Padi Sukamandi, Subang, Rabu (16/1).

Sedangkan, tiga jenis beras lainnya saat ini sedang menunggu legitimasinya yakni, SK dari Menteri Pertanian. Dalam waktu dekat, ketiganya akan segera dirilis. Targetnya, pertengahan bulan depan sudah bisa dilepas.

Untuk ketiga jenis beras ini, sudah ada pangsa pasarnya sendiri yaitu, beras basmati dengan pangsa pasarnya, yakni negara di Timur Tengah serta Afrika Utara. Untuk beras merah aromatik, pangsa pasarnya yaitu negara Asia Tenggara, terutama Malaysia. Adapun beras hitam, saat ini sedang menjadi trend di dunia. Salah satunya, Singapura.

"Untuk beras basmati asal Indonesia, tak menutup kemungkinan akan menjadi hidangan utama bagi Raja Salman di Arab Saudi. Jika, sang raja menyukai nasi basmati," ujar Syukur.

Karena itu, pihaknya terus mendorong supaya terobosan ini bisa terealisasi. Empat jenis beras kualitas premium ini akan menjadi unggulan karena banyak manfaatnya. Manfaat tersebut seperti mengandung anti-oksidan dan indeks glikemik rendah tetapi seratnya cukup tinggi.

"Semoga, komoditas ekspor nonmigas ini bisa mengimbangi tingginya impor migas. Karena itu, kami di Kementan ini sangat bersemangat untuk mendorong komoditas ekspor ini," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi, Priatna Sasmita, membenarkan ada tiga jenis beras premium yang saat ini sedang dikembangkan. Dari tiga jenis beras itu, masing-masing memiliki dua varietas.

"Jadi, dalam waktu dekat kami akan merilis enam varietas benih padi premium. Selain itu, kami juga sedang meneliti varietas padi yang mengandung zinc, untuk mencegah stunting pada anak," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement