Rabu 16 Jan 2019 17:38 WIB

Rini Tegaskan BUMN tidak Kerja Sama dengan Fintech Cina

Pemerintah akan meluncurkan fintech BUMN

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Fintech (ilustrasi)
Foto: flicker.com
Fintech (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno menyampaikan kerja sama financial technology (fintech) BUMN tidak akan dilakukan dengan pihak asing. Sebelumnya Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni menyampaikan bahwa QR Himbara akan bekerja sama dengan dua raksasa fintech asal Cina, WeChat Pay dan Alipay.

"Tidak ada, saya selalu menekankan kita ini harus bangga, kita harus bisa membuat sendiri, jadi fintech ini kerja sama BUMN saja tidak akan melibatkan pihak asing," kata dia di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (16/1).

Baca Juga

Menurutnya, fintech tersebut akan melibatkan hampir semua perusahaan BUMN. Termasuk yang sebelumnya diwacanakan, seperti Telkom, Pertamina, juga BUMN perbankan untuk fintech sistem pembayaran. Rini menolak menjelaskan lebih rinci.

"Tunggu satu bulan lagi, pokoknya ini adalah bagian dari program ulang tahun BUMN yang ke 21 tahun pada April nanti," kata dia.

Sebelumnya, Baiquni menyebut QR Code Himbara akan kerja sama dengan WeChat Pay dan Alipay. Ia mengatakan infrastrukturnya sudah ada sehingga investasi ke sana tidak akan terlalu besar. Biaya bisa lebih banyak untuk promosi.

Ia mengatakan realisasi kerja sama akan dilakukan secepat mungkin. BNI sendiri telah membungkus kolaborasi dengan fintech pembayaran asal negeri tirai bambu tersebut.

General Manager E- Banking Division BNI Anang Fauzie mengatakan saat ini kerja sama sedang dalam proses legal drafting. Ia memastikan proyek tersebut tidak terkait dengan QR Code Himbara.

"Beda lagi, karena ini bisnis aquiring," kata dia pada Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement