Rabu 16 Jan 2019 16:16 WIB

ASDP: Semua Pembayaran di Pelabuhan akan Nontunai

Sistem pembayaran nontunai sudah dilakukan di Pelabuhan Merak-Bakauheni

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry  Ira Puspadewi  menyampaikan paparannya pada acara Media Gathering di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Foto: Darmawan / Republika
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi menyampaikan paparannya pada acara Media Gathering di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menegaskan semua sistem pembayaran di pelabuhan laut akan mempergunakan sistem nontunai (cashless). Sistem nontunai ini diterapkan dalam upaya mencegah kebocoran keuangan.

"Mohon izin bahwa semua sistem pembayaran di pelabuhan untuk angkutan penumpang dan kendaraan akan mempergunakan nontunai dan kami tidak akan mundur," kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi kepada pers dalam media gathering di Jakarta, Rabu (16/1).

Dikatakannya, sistem pembayaran nontunai sudah banyak dan umum dipergunakan di sejumlah perusahaan transportasi seperti PT KAI (Persero) dan hal itu juga akan diterapkan di PT ASDP dalam upaya mencegah kebocoran keuangan perusahaan.

Diakuinya, memang sangat sulit mengubah pola pikir masyarakat dari yang terbiasa membayar tunai menjadi nontunai. "Sekali lagi mohon izin, perusahaan tidak akan mundur bahkan akan menerapkan sistem pembayaran nontunai di semua pelabuhan," kata Ira menanggapi masih ada keberatan sejumlah penumpang dengan pembayaran nontunai.

Perusahaan, katanya, akan terus menuju program digitalisasi dalam upaya untuk efisiensi yang antara lain dengan menerapkan pembayaran nontunai untuk semua pembayaran jasa.

Sejak 15 Agustus 2018, implementasi pembayaran nontunai sebagai pengganti transaksi tunai sudah dilakukan di Pelabuhan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Untuk melancarkan sistem pembayaran nontunai tersebut, perusahaan menggandeng sejumlah bank BUMN seperti Mandiri dan BNI.

Dikatakannya, selama 2018 ASDP melayani 7,13 juta penumpang atau naik 4,2 persen dibanding tahun 2017 yang mencapai 6,84 juta orang. Sementara angkutan kendaraan roda empat atau lebih mencapai 2,31 juta unit naik 5,51 persen dibandingkan periode sama tahun lalu 2,19 juta unit.

Untuk angkutan kendaraan roda dua alami penurunan 0,19 persen dari 4,16 juta unit tahun 2017 menjadi 4,15 juta unit tahun 2018. Sedangkan untuk angkutan muatan barang yang diangkut tahun 2018 mencapai 882.985 ton atau naik 15,6 persen dibanding tahun 2018 sebesar 763.847 ton barang.

Dikatakan Ira, untuk konektivitas penyeberangan, ASDP telah menambah lintasan dari 206 menjadi 234 lintasan dan sektor logistik pada 2018 telah mengoperasikan dua unit kapal ternak dan dua unit kapal kargo untuk tol laut.

Untuk mendukung industri pariwisata, perusahaan juga mengoperasikan KMP Komodo di Labuan Bajo dan KMP Ihan Batak yang melayani di Danau Toba, Sumatera Utara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement