Rabu 16 Jan 2019 05:56 WIB

Defisit tak Lepas dari Dinamika Perekonomian Global

Defisit Desember membaik dibandingkan bulan sebelumnya.

Aktivitas ekspor impor
Foto: Republika/Prayogi
Aktivitas ekspor impor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2018 mengalami defisit 1,10 miliar dolar AS. Bank Indonesia (BI) menyatakan defisit ini membaik dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya 2 miliar dolar AS.

"Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif pada Januari-Desember 2018 tercatat defisit 8,57 miliar dolar AS," kata Direktur Eksekuif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (15/1).

Agusman mengatakan BI memandang perkembangan neraca perdagangan pada Desember 2018 dan keseluruhan 2018 tidak terlepas dari pengaruh dinamika perekonomian global. Pertumbuhan ekonomi dunia yang melandai dan harga komoditas yang menurun memengaruhi kinerja ekspor.

Sementara itu, permintaan domestik yang masih kuat sejalan untuk kegiatan ekonomi yang produktif seperti investasi memengaruhi kinerja impor. Ke depan, katanya, BI yang berkoordinasi dengan Pemerintah akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik sehingga tetap dapat memperkuat ketahanan sektor eksternal, termasuk prospek neraca perdagangan. 

Baca juga, Rekor Defisit Neraca Dagang, Ini Respons Istana

Sementara itu, perbaikan defisit pada Desember 2018 bersumber dari penurunan defisit neraca perdagangan migas yang ditunjang peningkatan ekspor migas dan penurunan impor migas. Sementara itu, defisit neraca perdagangan nonmigas mengalami peningkatan karena penurunan ekspor nonmigas yang lebih besar dari penurunan impor nonmigas.

Dijelaskan defisit neraca perdagangan migas pada Desember 2018 tercatat 0,22 miliar dolar AS atau turun dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya 1,50 miliar dolar AS. Perkembangan tersebut dipengaruhi peningkatan ekspor migas 0,38 miliar dolar AS (mtm), terutama ekspor gas di tengah ekspor hasil minyak dan minyak mentah yang menurun.

Penurunan defisit itu juga dipengaruhi impor migas yang turun 0,90 miliar dolar AS (mtm), baik minyak mentah, hasil minyak, maupun gas. Secara kumulatif, neraca perdagangan migas sepanjang Januari-Desember 2018 mengalami defisit 12,40 miliar dolar AS.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan nonmigas pada Desember 2018 tercatat 0,88 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya 0,50 miliar dolar AS. Defisit tersebut dipengaruhi penurunan ekspor nonmigas yang melebihi penurunan impor nonmigas.

Penurunan ekspor nonmigas 1,10 miliar dolar AS (mtm) bersumber dari penurunan ekspor beberapa komoditas antara lain bijih, kerak, dan abu logam, serta bahan bakar mineral. Sementara itu, penurunan impor nonmigas sebesar 0,72 miliar dolar AS (mtm) terutama berupa barang modal dan bahan baku/penolong, antara lain bahan kimia organik, plastik dan barang plastik, kendaraan dan bagiannya, serta perhiasan/permata.

Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan nonmigas secara kumulatif Januari-Desember 2018 masih mengalami surplus 3,84 miliar dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement