Selasa 15 Jan 2019 17:12 WIB

MAP: Buka Tutup Toko Ritel Hal Normal

Penutupan toko ritel dinilai merupakan restrukturisasi bisnis.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Nur Aini
Gerai Lotus Thamrin yang terletak di Jalan Wahid Hasyim Jakarta Pusat.
Foto: Farah Nabila Noersativa
Gerai Lotus Thamrin yang terletak di Jalan Wahid Hasyim Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Head of Corporate Communication PT Mitra Adiperkasa (MAP), Fetty Kwartati mengatakan, pembukaan dan penutupan toko merupakan kegiatan yang normal dilakukan dalam suatu bisnis ritel. Menurutnya, ada kalanya perseroan mengambil langkah mundur beberapa langkah ke belakang, baru kemudian melangkah maju lagi ke depan.

“Jika dalam rangka restructuring atau restrukturasi, sah-sah saja penutupan demi overall strategi yang lebih baik,” ujarnya melalui aplikasi pesan WhatsApp kepada Republika.co.id, Selasa (15/1).

Ia mengatakan MAP tidak mengalami penurunan pendapatan. Akan tetapi, keputusan untuk menutup sebuah gerai diambil setelah mempertimbangkan perubahan tren ritel secara global . ”Kalau ritel lain saya tidak bisa komentar. Penutupan gerai Lotus dan Debenhams tahun 2017 dalam rangka restructuring business department store, di mana salah satu inisiatifnya adalah dengan menutup toko yang merugi,” ujarnya.

Fetty juga menjelaskan, strategi perseroan untuk ke depannya adalah tetap fokus di bisnis inti dan mengembangkan merek-merek utama. Selain itu, untuk pertumbuhan pendapatan, perseroan akan melakukan efisiensi dan meningkatkan pertumbuhan penjualan toko. “Di laporan keuangan MAP 2018, di mana sales growth 18 persen,” tuturnya.

Sebelumnya, PT Mitra Adiperkasa (MAP) menutup seluruh gerai ritel fesyen Lotus yang tersebar di lima lokasi pada Oktober 2017 lalu. Selain itu, gerai ritel Debenhams juga ditutup oleh MAP pada akhir 2017.

Baca: Gerai Central Department Store di Neo Soho akan Ditutup

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement