Selasa 15 Jan 2019 15:54 WIB

BPS: Kemiskinan di Desa Lebih Tinggi dari Kota

Tingkat garis kemiskinan Rp 410 ribu per kapita per bulan.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Badan Pusat Stastistik (BPS), Suhariyanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala Badan Pusat Stastistik (BPS), Suhariyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, persentase penduduk miskin pada September 2018 adalah sebesar 9,66 persen atau 25,67 juta orang.

Angka itu menurun 0,16 persen poin atau sekitar 280 ribu orang jika dibandingkan tingkat kemiskinan Maret 2018. Angka ini juga turun sekitar 0,46 persen poin jika dibandingkan September 2017.

"Meski ada penurunan kemiskinan kita masih punya pekerjaan rumah. Tingkat kemiskinan di desa lebih tinggi dibandingkan di kota," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (15/1).

Dia menyampaikan, persentase kemiskinan perkotaan pada September 2018 sebesar 6,89 persen. Sementara, tingkat kemiskinan perdesaan mencapai 13,1 persen.

Suhariyanto menyampaikan, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan September 2018. Dia menyebut, upah riil buruh tani per hari pada September 2018 naik 1,6 persen dibanding Maret 2018.

Baca juga, Turunnya Angka Kemiskinan dan Kebanggaan Jelang Pilpres.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) atau daya beli petani juga meningkat 1,21 persen dibanding Maret 2018. Inflasi pun terjaga di level 0,94 persen sepanjang Maret hingga September 2018.

Komposisi garis kemiskinan selama Maret hingga September 2018 naik 2,36 persen dari Rp 401 ribu menjadi Rp 410 ribu per kapita per bulan. Peran komoditas makanan mendominasi sebesar 73,54 persen pada garis kemiskinan.

"Ini sebabnya stabilisasi harga pangan sangat penting karena akan berpengaruh pada tingkat kemiskinan," kata Suhariyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement