Jumat 04 Jan 2019 15:03 WIB

Pertamina Lakukan Pemancangan Proyek Gas JTB

Proyek Jambaran-Tiung Biru merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional.

Pertamina
Foto: borneomagazine.com
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- PT Pertamina EP Cepu (PEPC) lakukan pemancangan Perdana EPC Gas Processing Facisilty (GPF) proyek pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran-Tiung Biru bertempat di Bojonegoro, Jumat (4/1). Acara tersebut dihadiri Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Dharmawan H Samsu, Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, dan Ketua DPRD Bojonegero Sigit Kusharijanto.

Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan pemancangan Perdana EPC GPF merupakan salah satu momentum penting dari proyek JTB. "Proyek EPC GPF berfungsi memproduksi gas dan kondensat dari Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru dengan produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD dan target gas onstream/komersil pada 2021 dengan 'sales' gas sebesar 192 MMSCFD," katanya.

GPF yang akan dibangun, lanjut Dharmawan, menggunakan teknologi dan dirancang untuk mendapatkan keandalan operasi dan ramah lingkungan untuk berproduksi selama 25 tahun.

Sementara Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan, menjelaskan bahwa saat ini, progress EPC GPF telah mencapai 12 persen dan diharapkan akan bertambah maju sesuai dengan S-Curve yang telah disepakati antara PEPC dengan konsorsium RJJ selaku pelaksana pekerjaan. "Pekerjaan ini dilakukan secara paralel dan simultan dari pekerjaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi sehingga dapat dilaksanakan 'commissioning' dan 'project completion' EPC GPF pada tahun 2021," ujar Jamsaton.

Produksi gas sebesar 192 MMSCFD tersebut nantinya akan dialirkan melalui pipa transmisi Gresik-Semarang. Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), JTB diharapkan dapat memberikan efek berantai, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sementara itu Ketua DPRD Bojonegoro Sigit Kusharijanto menyampaikan dukungannya terhadap proyek JTB yang dapat memberikan efek berantai bagi masyarakat Bojonegoro. Lebih lanjut, Sigit juga mengapresiasi upaya PEPC untuk mengimplementasikan program tanggung jawab sosial (CSR) di wilayah Bojonegoro.

"Proyek JTB merupakan proyek besar yang penuh dengan tantangan dan juga bagian dari Proyek Strategis Nasional. Kami sangat mengapresiasi PEPC serta konsorsium RJJ, kerja sama yang baik dan profesionalisme tinggi diperlukan agar pengerjaan proyek sesuai rencana," ujar Deputi Operasi SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman menambahkan.

PT Pertamina (Persero) optimistis PEPC yang sebelumnya telah menyumbang 25 persen produksi minyak mentah nasional melalui Lapangan Banyu Urip akan menunjukkan komitmen kerjanya dalam mengawal proyek JTB agar selesai sesuai target. Proyek JTB diproyeksikan akan meningkatkan pendapatan negara 3,61 miliar dolar AS selama kontrak bagi hasil.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement