Rabu 02 Jan 2019 17:44 WIB

AP I Layani 96,5 Juta Penumpang Selama 2018

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masih menjadi penyumbang penumpang terbanyak.

Alat berat menyelesaikan pembangunan konstruksi Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Jumat (14/12/2018).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Alat berat menyelesaikan pembangunan konstruksi Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Jumat (14/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I (Persero) sepanjang selama 2018 tercatat melayani 96,5 juta penumpang di 13 bandar udara yang dikelolanya. Angka ini tumbuh 7,6 persen jika dibandingkan dengan tahun 2017 dengan 89,7 juta penumpang.

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masih menjadi penyumbang penumpang terbanyak dengan 23,7 juta penumpang, atau tumbuh 12,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang mencatatkan pertumbuhan penumpang tertinggi di antara bandara-bandara Angkasa Pura I lainnya dengan kenaikan sebesar 16,4 persen, dari 4,42 juta penumpang pada 2017 menjadi 5,12 juta penumpang di tahun 2018.

Pertumbuhan yang cukup tinggi di Bandara Jenderal Ahmad Yani tak lepas dari mulai dioperasikannya terminal baru bandara ini yang lebih cepat dari target. "Percepatan pembangunan dan pengembangan bandara-bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I untuk mendukung optimalisasi kinerja perusahaan, peningkatan kualitas pelayanan, serta mengatasi permasalahan 'lack of capacity' masih menjadi fokus kami di tahun 2019 ini," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam siaran pers, Rabu (2/1).

photo
Bandara Ngurah Rai, pintu wisatawan masuk ke Bali menggunakan pesawat.

Setelah berhasil mengoperasikan Bandara Jenderal Ahmad Yani pada 2018, perseroan menargetkan sejumlah bandara baru dapat beroperasi pada tahun ini. Bandara itu di antaranya Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.

"Bandara Internasional Yogyakarta ditargetkan beroperasi pada April 2019, sedangkan Bandara Syamsudin Noor mulai Oktober 2019. Kedua bandara tersebut akan memiliki kapasitas yang jauh lebih memadai dengan fasilitas yang lebih lengkap dan modern. "Hal ini diharapkan meningkatkan level of service sekaligus menciptakan pengalaman penumpangyang berkesan bagi para pengguna jasa bandara," kata Faik.

Untuk itu, lanjut Faik, mulai tahun ini Angkasa Pura I menetapkan visi perusahaan yang baru, yang lebih "going global and network minded", serta lebih mengangkat kultur ke-Indonesia-an sebagai kekuatan layanan operasional di bandara-bandara Angkasa Pura I. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan pencapaian prestisius tingkat internasional yang telah diraih sebelumnya oleh Angkasa Pura I terkait customer experience di tahun 2018 lalu. 

photo
Bandara Syamsudin Noor

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement