REPUBLIKA.CO.ID, BALONGAN -- Pertamina RU VI Balongan menutup aktivitas akhir tahun dengan menggelar acara muhasabah. Tak hanya itu, BUMN ESDM ini pun memberikan santunan kepada anak yatim.
Hadir pada acara tersebut Pjs GM Nandang Kurnaedi, Ketua Badan Dakwah Islam (BDI) Diandoro Arifian, Ketua Umum SPPBB Tri Wahyudi, para pekerja dan keluarga besar RU VI. Selain dari internal perusahaan, acara juga dihadiri oleh masyarakat sekitar kilang dan perumahan Bumi Patra.
Nandang mengatakan, wujud syukur atas pergantian tahun yang dilakukan dengan hura-hura, maka itu merupakan kesenangan semu belaka. Sebaliknya, pergantian tahun masehi ini hendaknya dimaknai dengan bermuhasabah. Apa yang sudah diperbuat akan memberikan makna.
Untuk itu, Nandan mengajak maknai hidup ini lebih mendalam dengan berintropeksi diri masing-masing, sehingga hidup ini lebih bermakna. Pihaknya sangat mengapresiasi BDI dan seluruh pekerja RU VI pada malam pergantian tahun Masehi ini diisi dengan penyelenggaraan Muhasabah di akhir 2018 dan kajian Islam tentang harta warisan di awal 2019.
Hal itu, kata dia, merupakan solusi positif agar kita semua para pekerja dan mitra kerja beserta keluarga, tidak terjebak pada perayaan yang hura-hura dan mubazir. "Kami meyakini bahwa kegiatan seperti ini akan membawa keberkahan dunia dan akhirat bagi perusahaan dan pekerjanya," ujarnya dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (2/1).
Sehingga, sambung dia, eksistensi Pertamina Refinery Unit VI sebagai kilang unggulan semakin nyata dalam memberikan manfaat seluas luasnya bagi kesejahteraan bangsa.
Selain melakukan muhasabah, Pertamina RU VI Balongan memberi santunan anak yatim yang berjumlah 1.000 orang yang berada di sekitar daerah Kilang, Perumahan Bumi Patra, dan lokasi Salamdarma.
Penyerahan santunan secara simbolis dilakukan oleh Pjs GM Nandang Kurnaedi dan Ketua BDI Diandoro Arifian kepada 65 anak yatim sebagai perwakilan dari jumlah keseluruhan anak yatim yang disantuni.