REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) berhasil menyelesaikan dan mengoperasikan tiga proyek transmisi kelistrikan di Sumatera pada akhir tahun ini. Saat ini, Brastagi di Sumatera Utara hingga Kutacane, di Aceh sudah tersambung oleh jaringan transmisi listrik 150 kilo Volt (kV) sepanjang 110 kilo meter sirkit (kms) yang ditopang dengan 345 tower. Untuk menambah kehandalan listrik di Kutacane, PLN pun telah mengoperasikan gardu induk (GI) kapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA).
“Daerah Kutacane sebelumnya disuplai pembangkit diesel Kuning 5,2 MW. Dengan beroperasinya transmisi baru ini, Kutacane sudah gabung dengan sistem listrik Sumatera. Dengan tidak lagi memakai diesel, ada potensi keuntungan mencapai Rp 4,6 miliar per tahun,” ujar Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto, Selasa (1/1).
Selain itu, PLN berhasil menyambung transmisi listrik 150 kV sepanjang 65,8 kms antara Seputih Banyak ke Menggala, Lampung. Penyambungan tersebut membuat transfer listrik dari Sumatera bagian selatan ke Lampung makin handal.
“Ya, Seputih Banyak-Menggala sudah resmi operasi per 29 Desember 2018 ini. Proyek lama, sudah berumur 11 tahun, selesai sudah,” kata Wiluyo.
Sedangkan di Riau, PLN mengoperasikan tambahan trafo kapasitas 60 MVA di Gardu Induk Pasir Putih. Satu trafo ini menambah kapasitas GI Pasir Putih menjadi total 120 MVA.
“Trafo baru ini bisa untuk menambah jumlah pelanggan, yang artinya bisa meningkatkan penjualan PLN di sekitar Pasir Putih. Secara sistem, penambahan trafo ini juga mampu memperkuat kehandalan,” kata Wiluyo.