REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Upaya pemberdayaan dan pengembangan masyarakat berbasis lingkungan secara berkesinambungan yang dilakukan oleh Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Boyolali membuahkan "kado" istimewa di akhir tahun. Pertamina TBBM Boyolali berhasil meraih penghargaan tertinggi (kategori Emas) dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jawa Tengah dan DIY, Andar Titi Lestari, mengatakan penghargaan Proper tersebut diberikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (27/12). Ia menjelaskan, raihan Proper dengan kategori Emas ini menjadi penghargaan pertama kali diterima bagi TBBM Boyolali, setelah enam tahun berturut-turut (sejak tahun 2012) mendapatkan Proper kategori Hijau.
Proper untuk kategori Emas merupakan peringkat tertinggi bagi perusahaan yang dinilai telah berhasil meningkatkan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dan melakukan upaya-upaya pengembangan kapasitas masyarakat secara berkesinambungan.
Upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan di TBBM Boyolali di 2018, jelasnya, adalah terbentuknya workshop Sriekandi Patra dan Integrasi Program Edukasi berbasis lingkungan (Campbell II Edupark). Workshop Sriekandi Patra ini merupakan pembinaan berupa pelatihan membatik bagi kelompok penyandang disabilitas agar dapat berkarya dan mandiri.
“Dari kegiatan membatik ini, kelompok sriekandi patra telah menghasilkan satu motif khusus yang sudah mendapat hak paten, yakni batik motif lembu patra dengan capaian omset hingga Rp 50 juta selama 2018,” tegasnya.
Sedangkan Campbell II Edupark, jelas Andar, merupakan upaya TBBM Boyolali untuk memberdayakan kawasan yang semula berupa lahan kritis menjadi sumber penghasilan bagi desa dan warga sekitar.
Upaya ini dilakukan dengan memberikan program edukasi tentang tenaga hidrolik dari kincir pompa, edukasi peternakan sapi hingga mengolah limbah kotoran sapi menjadi biogas. Tak ketinggalan edukasi “zero waste” dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif.
Tidak hanya TBBM Boyolali yang diganjar proper Emas, TBBM Rewulu yang berada di wilayah Pertamina MOR IV juga mendapatkan Emas untuk ke empat kalinya. Selain itu, delapan unit operasi Pertamina MOR IV juga mendapatkan Proper Hijau yang meliputi TBBM Semarang Group, Depot LPG Cilacap, TBBM Maos, TBBM Tegal, TBBM Lomanis, TBBM Cilacap, TBBM Tegal, DPPU Adi Sutjipto dan DPPU Adi Sumarmo.
Pertamina MOR IV, masih lanjut Andar, terus berupaya meningkatkan pengelolaan lingkungan dan memberdayakan masyarakat berkelanjutan untuk menciptakan kemandirian serta peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar unit operasi.
Pada tahun ini, Pertamina juga mendominasi jumlah kandidat Proper Hijau 45 persen atau 108 lokasi dari total 240 perusahaan dan 61 persen atau 31 lokasi dari 51 perusahaan. Yakni 13 Proper Emas dan 69 Proper Hijau. “Pencapaian ini merupakan bentuk komitmen penuh segenap insan Pertamina untuk menjadi perusahaan energi berkelas dunia yang memberikan dampak positif bagi lingkungansekitarnya,” tandas Andar.