REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menyiapkan investasi total sebesar 7,75 juta dolar AS untuk pengelolaan Blok Maratua. Total investasi tersebut terdiri atas Komitmen Kerja Pasti dan Signature Bonus.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu dalam informasi resmi Pertamina di Jakarta, Sabtu (29/12), menegaskan bahwa Blok Maratua memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan. Blok migas ini akan dikelola dengan skema gross split.
Blok Maratua memiliki potensi strategis terutama untuk pengembangan Eksplorasi Pertamina di Kalimantan Utara. Pengelolaan Blok Eksplorasi ini mendukung komitmen Pertamina dalam kegiatan eksplorasi di Indonesia di mana Pertamina dalam 2018 ini aktif menambah wilayah eksplorasi, melakukan joint study serta melakukan kegiatan pemboran sumur eksplorasi.
Dharmawan menegaskan bahwa dalam Komitmen Kerja Pasti Pertamina akan melakukan studi geologi dan geofisika (G&G) serta Seismik 2D/3D sejauh 500 km2 di wilayah tersebut. "Melalui kegiatan seismik dan studi G&G oleh Pertamina, diharapkan dapat memperkuat upaya pembuktian cadangan di Blok Maratua dan Pertamina dapat memperoleh potensi cadangan yang lebih besar dari sebelumnya," tegasnya.
Dharmawan menambahkan bahwa Pertamina juga telah berpartisipasi 15 persen di WK East Sepinggan sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam meningkatkan aktivitas eksplorasi dan pengembangan lapangan baru di Indonesia.
Blok Maratua adalah wilayah kerja migas seluas 7.835,07 kilometer persegi yang terletak di Cekungan Tarakan. Area Kalimantan Utara (Kaltara) yang merupakan lokasi Cekungan Tarakan memiliki kumulatif produksi yang potensial.
Di sekitar wilayah tersebut, Pertamina juga memiliki 4 wilayah kerja aktif di area Kaltara yaitu Pertamina EP Aset 5 di Bunyu, PHE Nunukan, JOB Pertamina - Medco EP Simenggaris, dan PHE East Ambalat.
Berdasarkan potensi yang dimiliki cekungan Tarakan di area Kaltara serta potensi bisnis terintegrasi dengan kilang Methanol, PLN, Jargas Kota Tarakan dan Bunyu serta pengembangan kawasan industri lain di Kaltara maka penambahan wilayah kerja di area Kaltara melalui Wilayah Kerja Maratua akan berpotensi menambah cadangan dan produksi serta memperkuat eksistensi Pertamina di Kaltara.